BICARAINDONESIA-Labuhanbatu : Puluhan warga terpaksa dilarikan ke RSUD Rantauptapat, setelah diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan hajatan wiritan yang digelar warga Lingkungan Padang Pasir, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Sumut.
Bahkan hingga kini, para korban yang umumnya anak-anak dan orang tua, masih terus dirawat setelah menderita mual, diare dan lemas.
Diperoleh informasi, ada sekitar 50 orang yang merupakan penduduk Kelurahan Seol Dengan, Kecamatan Rantau Selatan yang hingga kini harus menjalani perawatan intensif di RSUD Rantauprapat usai menyantap nasi bungkus berisi nasi rendang dan tauco dari salah seorang warga Padang Pasir Kelurahan Urung Kompas yang mengelar hajatan wirit, pada Senin sore (19/2/2024).
Salah seorang korban Misnarda (55) warga Rantau Selatan mengatakan, ia mendapat nasi bungkus dari warga yang menggelar hajatan.
Begitu tiba dirumah, dia bersama anaknya menyantap bungkusan yang dibawa dari wirit (pengajian) itu. Nahas, begitu selesai makan nasi bungkus itu, ia dan ketiga anaknya mendadak mual dan diare sehingga harus dilarikan ke RSUD untuk mendapatkan perawatan.
“Setelah selesai memakan nasi, dengan lauk telur, kentang direndang, sambal tauco terong tahu itu, pada malam harinya, saya bersama ketiga anak saya mengalami mual dan diare. Melihat itu keluarga saya langsung membawa kami ke RSUD Rantauprapat pada Selasa siangnya,” terangnya, Rabu (21/2/2024).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Labuhanbatu, Friska Simanjuntak, SKM, MKM saat ditemui di RSUD Rantauprapat, menjelaskan, pihaknya telah melakukan pelayanan dengan melakukan tindakan medis dan akan mengirim sample sisa makanan ke laboratorium guna mengetahui penyebab pasti.
“Knologisnya, semalam (hari Senin) ada acara wirid di Padang pasir, tuan rumah membawakan bungkusan makanan kepada warga yang datang. Dan korban hampir mencapai 50 orang dan telah dirujuk di Rumah Sakit Daerah dan telah mendapatkan pelayanan dengan sebelumnya mendapat penanganan awal oleh petugas Medis dari Puskesmas,” sebutnya.
Lebih lanjut.Friska menuturkan, sisa makanan telah diamankan di Dinas Kesehatan dan akan di kirim ke BBPOM Medan untuk diambil sampel makanan.
“Yang mereka alami adalah pusing, muntah, diare dan lemas. Saat ini korban dalam masa pemulihan,” ungkapnya.
Sementara, Polisi dan Dinas Kesehatan setempat masih melakukan penyelidikan dengan mengirim sample sisa makanan ke BPPOM, pada hari Selasa, 20 Februari 2024 kemarin.
Kapolres Labuhanbatu, AKBP Dr Bernhard L Malau SIK MH menyebutkan, pihaknya telah berkordinasi dengan Pemkab setempat dan sedang melakukan penyelidikan terkait kasus keracunan makanan tersebut.
“Kami dari Polres telah berkoordinasi dan bersinergi dengan pihak Dinas Kesehatan Pemkab Labuhanbatu, dan sampai kini kita sedang melakukan penyelidikan,” Kata Kapolres di RSUD Rantauprapat.
Penulis : Aji
Editor : Ty