BICARAINDONESIA-Jakarta : Rekonstruksi kematian seorang santri berinisial BBM (14) dilakukan Kepolisian Resor Kediri Kota di Pondok Pesantren PPTQ Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kota Kediri, Jawa Timur. Korban BBM diduga tewas karena dianiaya empat santri senior di Pondok Pesantren PPTQ Al Hanifiyah.
Dalam rekonstruksi, diduga para pelaku menganiaya korban selama 3 hari. Reka adegan diperankan oleh keempat tersangka, yaitu MN (18), MA (18), AF (16) dan AK (17). Sementara, korban diperankan polisi.
Total 55 adegan diperagakan dalam rekonstruksi yang digelar tertutup itu.
Kepala Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Bramastyo Priaji mengatakan, di tempat kejadian perkara (TKP) pertama, ada tiga adegan dilakukan para tersangka.
“Kemudian, TKP kedua ada 12 [adegan], TKP yang terakhir ada 40 adegan,” kata Bramastyo, Kamis (29/2/2024)
Selain itu, dari rekonstruksi juga terungkap bahwa BBM dianiaya selama tiga hari sebelum menghembuskan napas terakhir. Penganiayaan itu dilakukan tanggal 18, 21, 22, sampai 23 Februari dini hari.
Saat menganiaya korban, empat tersangka menggunakan tangan kosong. Tindakan kekerasan kebanyakan mengarah ke bagian tengah hingga atas tubuh korban.
“Dari keempat tersangka, sama-sama semua punya peran dalam hal penganiayaan atau pengeroyokan sehingga menyebabkan kematian korban,” kata Bramastyo.
Sampai saat ini polisi masih menunggu hasil visum penyebab kematian korban. Menurut Bramastyo, hal itu nanti akan dituangkan dalam berita acara ahli. Adapun hasil rekonstruksi untuk membuat terang tindak pidana dalam kasus itu.