BICARAINDONESIA-Jakarta : Mantan pegawai yang juga pelapor kebobrokan (whistleblower) Boeing ditemukan meninggal. Ternyata, penyebab kematiannya adalah luka tembak.
Dalam pemberitaan CNN, Rabu (13/3/2024), disebutkan bahwa tampaknya ia meninggal disebabkan oleh dirinya sendiri. John Barnett (62), menyuarakan yang serius tentang standar produksi perusahaan ditemukan terbunuh di Charleston, Carolina Selatan.
Sebuah rilis berita dari Kantor Koroner Charleston County mengatakan bahwa John meninggal pada tanggal 9 Maret, akibat “apa yang tampaknya merupakan luka tembak yang disebabkan oleh dirinya sendiri.”
“Departemen kepolisian kota mengatakan bahwa para detektif sedang menyelidiki kasus ini dan “menunggu penyebab resmi kematian, bersama dengan temuan tambahan yang dapat menjelaskan lebih lanjut tentang keadaan di sekitar kematian Barnett.”
Sebuah pernyataan yang diberikan kepada CNN oleh pengacaranya mengatakan bahwa, “John berada di tengah-tengah deposisi dalam kasus penyelesaian terhadap pelapor, yang mendekati akhir. Dia berada dalam semangat yang sangat baik dan sangat menantikan untuk menempatkan fase ini dalam hidupnya dan melanjutkan hidup,” kata dia.
“Kami tidak melihat adanya indikasi bahwa ia akan bunuh diri. Tidak ada yang bisa mempercayainya. Kami semua sangat terpukul. Kami membutuhkan lebih banyak informasi tentang apa yang terjadi pada John. Polisi Charleston harus menyelidiki hal ini secara menyeluruh dan akurat dan menyampaikan kepada publik apa yang mereka temukan. Tidak ada detail yang boleh terlewatkan,” jelas mereka.
Keluarganya mengatakan kepada NPR bahwa kasus ini akan diungkapkan pada bulan Juni, dan menambahkan bahwa Barnett, “tidak sabar untuk menjalani hari-harinya di pengadilan dan berharap hal ini akan memaksa Boeing untuk mengubah budayanya.”
Pernyataan dari pengacaranya, Robert Turkewitz dan Brian Knowles, menggambarkan Barnett sebagai “seorang pria yang berani, jujur, dan berintegritas tinggi. Dia sangat peduli dengan keluarganya, teman-temannya, perusahaan Boeing, rekan kerja di Boeing, dan para pilot serta orang-orang yang terbang dengan pesawat Boeing,” katanya.
“Kami jarang bertemu dengan seseorang yang memiliki karakter yang begitu tulus dan jujur,” imbuh dia.