BICARAINDONESIA-Jakarta : Para politisi sejumlah partai mulai menanggapi soal wacana Presidential Club yang dilontarkan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu misalnya. Menurutnya, tanpa adanya presidential club, hubungan dan komunikasi Prabowo dengan Megawati akan tetap lancar tanpa hambatan.
Mengingat Prabowo dan Megawati mempunyai sejarah hubungan yang baik. Apalagi, Prabowo dan Megawati sempat berpasangan di Pilpres 2009 lalu.
“Tentu ibu Megawati dengan pak Prabowo ya enggak ada hambatan untuk melakukan komunikasi di antara beliau berdua,” kata Mansinton.
“Karena ibu Megawati dan pak Prabowo selain sebagai sahabat juga adalah yang pernah berpasangan (pada Pilpres). Jadi enggak ada hambatan kalau antara ibu Megawati dan pak Prabowo tentunya,” lanjutnya.
Namun, Mansinton mempertanyakan detail bentuk dari presidential club tersebut.
Apakah, kata Mansinton nantinya presidential club akan dilembagakan secara resmi, atau hanya berupa pertemuan lepas antara para presiden terdahulu dan sekarang.
Selain itu, ia merasa bahwa terlepas dari wacana Presidential Club, saluran komunikasi di antara para tokoh politik sangat banyak dan lentur.
“Menurut saya komunikasi itu kan bisa dilakukan secara baik, secara formal, informal, maupun secara personal,” ucapnya.
Berbeda dengan pendapat Demokrat, karena Partai Demokrat menanggapi positif akan wacana presidential club yang digagas oleh Prabowo.
Bahkan Demokrat juga percaya bahwa hubungan antara Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi yang sempat memanas di Pilpres 2024, bisa kembali bersatu di presidential club ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Balitbang Partai Demokrat, Syahrial Nasution.
Selain itu, Syahrial menilai Prabowo memiliki komitmen kuat akan keutuhan dan persatuan bangsa.
“Sangat mungkin (Megawati dan Jokowi bersatu). Karena Pak Prabowo sebagai presiden yang akan bertugas punya komitmen yang kuat terhadap keutuhan dan persatuan bangsa,” beber Syahrial, Minggu (5/5/2024).
Dia juga mengaku yakin bahwa Prabowo mampu melepaskan sekat-sekat yang ada di antara hubungan para Presiden RI.
Terlebih wacana adanya presidential club yang dicetuskan Prabowo ini memiliki tujuan untuk mengatasi masalah kebangsaan.
Sehingga tidak ada alasan bagi para pemimpin bangsa untuk tidak duduk bersama membahas persoalan bangsa.
“Tidak ada alasan bagi para pemimpin bangsa untuk tidak duduk bersama,” bebernya.
Senada juga dengan Golkar, yang diutarakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Dave Laksono.
Dikatannya, presidential club ini bisa menjadi wadah bagi para Presiden RI dari masa ke masa untuk memberikan masukan kepada pemerintahan Prabowo nanti.
Meski demikian, Dave akui masih belum mengetahui lebih detail tentang konsep presidential club yang akan dibentuk Prabowo tersebut.
“Kami dalami dahulu konsepnya sejauh mana, yang pasti dengan adanya masukan dari pendahulu, akan dapat memudahkan bagi Prabowo untuk menjalankan roda pemerintahan nantinya,” beber Dave.
Di samping itu, ia juga usulkan ide presidential club ini bukan hal yang tidak mungkin diwujudkan oleh Prabowo.
Pasalnya Dave menilai Prabowo adalah sosok yang mampu merekatkan hubungan para tokoh bangsa, termasuk presiden terdahulu demi tujuan bersama membangun bangsa.
“Saya yakin Pak Prabowo dapat merekatkan para tokoh bangsa agar dapat menyatu demi pembangunan bangsa,” pungkas Dave.
Editor : Aag
Editor : Ty