BICARAINDONESIA-Jakarta : Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan Ibukota Bangladesh, Dhaka, ketika menghadapi aksi protes massa yang luar biasa. Panglima Militer Bangladesh Waker-Uz-Zaman mengatakan, dirinya akan membentuk pemerintahan sementara.
“Saya bertanggung jawab penuh,” kata jenderal itu. Namun, belum jelas, apakah ia yanh akan memimpin pemerintahan sementara.
“Kami akan membentuk pemerintahan sementara,” imbuh Waker dalam siaran nasional di televisi pemerintah.
Waker juga menyebutkan bahwa PM Hasina telah mengundurkan diri. “Negara ini telah banyak menderita, ekonomi telah terpukul, banyak orang telah terbunuh— saatnya untuk menghentikan kekerasan,” katanya, Senin (5/8/2024).
“Saya berharap, setelah pidato saya ini, situasinya akan membaik,” lanjutnya.
Waker mengatakan, pihaknya akan berbicara dengan presiden untuk membentuk pemerintahan sementara, dan telah mengadakan pembicaraan dengan partai-partai oposisi utama dan anggota masyarakat sipil—tetapi tidak dengan Liga Awami yang dipimpin Hasina.
Waker adalah seorang perwira infanteri karier yang telah menghabiskan hampir empat dekade di militer. Bertugas dua kali sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB dan di kantor perdana menteri.
“Jika situasinya membaik, tidak perlu ada keadaan darurat”, katanya.
Dia bersumpah, toritas baru akan menuntut semua pelaku pembunuhan setelah berminggu-minggu aksi protes yang mematikan.
Editor: Rizki Audina