BICARAINDONESIA-Madina : Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailingnatal (Madina), Sumatera Utara, mengecam unjukrasa yang mengatasnamakan Mahasiswa Cipayung Plus, karena dinilai terlalu ikut campur urusan Desa mereka dan diduga sarat kepentingan kelompok tertentu.
Tokoh pemuda Desa Tabuyung Raismal Lubis mengatakan, tokoh pemuda dan masyarakat mendukung penuh program dan kebijakan Pemerintahan Desa Tabuyung.
“Kami ini mendukung sepenuhnya pemerintahan desa, jadi kalau ada oknum oknum yang hendak merusak tatanan yang ada jelas kami lawan,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (6/8/2024).
Ia juga meminta agar kelompok Mahasiswa yang ada di Kota Panyabungan seperti Cipayung Plus jangan terlalu mencampuri urusan Desa Tabuyung.
Ia menjelaskan, persoalan Desa Tabuyung sudah selesai, karena. keberadaan Pj Kades Iskandar sangat didukung masyarakat.
Kalau terkait kebijakan Pj Kades yang memberikan sangsi kepada seorang perangkat desa, itu jelas kewenangan Pj Kades dan yang bersangkutan telah mengikuti aturan yang ada.
“Pemicu kekisruhan ini kan hanya masalah diberhentikannya seorang perangkat desa karena dinilai tidak taat aturan, dan Pj Kades sendiri telah memberi teguran sampai 3 kali sebelum di berhentikan, ” kata Raismul Lubis.
Sementara, Mahtamal Arifin selaku Sekretaris Aliansi Mahasiswa Tabuyung mengatakan, Masyarakat, Pemuda dan Mahasiswa telah sepakat mendukung sepenuhnya Pemerintahan Desa.
“Kami tidak ingin kemelut persoalan Kades ini berlarut larut, kami ingin pembangunan desa berjalan mulus, kedamaian desa terjamin,” harapnya.
Namun di samping itu ia juga menilai Cipayung Plus yang melakukan aksi di Dinas PMD Madina terlalu ikut campur urusan desa mereka. Bahkan kata mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Medan itu, Cipayung Plus diduga ditumpangi oleh kepentingan oknum,
“Masyarakat sudah meduga ada kepentingan oknum di demo yang dilaksanakan Cipayung Plus, jadi Cipayung plus hendaknya tidak terlalu ikut campur lah urusan desa kami, biar kami yang selesaikan, karena kami tidak ingin berlarut di kemelut desa hanya gegara kepentingan,” Kata Mahtamal.
Seperti diketahui, pada Senin (5/8/2024) kemarin, sejumlah mahasiswa mengatasnamakan diri dari Mahasiswa Cipayung Plus berunjuk rasa kantor Dinas PMD Madina. Mereka menyampaikan beberapa tuntutan terkait keberadaan Pj Kepala Desa Tabuyung.
Dalam aksinya Cipayung Plus meminta Pemerintah Daerah untuk mengevaluasi Pj Kades Tabuyung karena dinilai melanggar aturan dan mahasiswa mengancam akan menggugat ke pengadilan.
Kasi pemerintahan Desa tabuyung Wahid alkindi, SH Juga menyayangkan aksi dari mahasiswa Cipayung plus karena tidak adanya turun menginvestigasi masyarakat mengenai dinamika politik di desa Tabuyung, kasipem juga menduga aksi ini di tunggangi oleh oknum-oknum yang ingin membuat kegaduhan di Desa Tabuyung.
Penulis : Hanapi
Editor : Ty