BICARAINDONESIA-Jakarta : Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpinnya di Gaza untuk menggantikan pemimpin politik Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran, Iran, minggu lalu. Hal itu diumumkan Hamas pada hari Selasa (6/8/2024) waktu setempat.
Sinwar dikenal sebagai pemimpin militer Hamas dan diduga menjadi otak di balik serangan 7 Oktober terhadap Israel, diyakini bersembunyi di serangkaian terowongan bawah tanah di Gaza. Ia merupakan pengambil keputusan utama kelompok tersebut di Gaza dan diyakini memegang kendali atas sekitar 120 sandera Israel yang masih dalam tahanan Hamas.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan pemimpin Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan,” kata pernyataan dari kelompok itu, dilansir Al Arabiya, Rabu (7/8/2024).
Beberapa menit setelah pengumuman itu, sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan telah menembakkan rentetan roket dari Jalur Gaza ke Israel.
Kantor berita AFP mengutip seorang pejabat senior Hamas yang mengatakan bahwa dengan memilih Sinwar, kelompok tersebut mengirimkan pesan yang kuat kepada pendudukan (Israel) bahwa Hamas melanjutkan jalan perlawanannya.
“Pembunuhan Haniyeh, yang percaya pada tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan, membuat Hamas memilih seorang pemimpin yang mengelola pertempuran dan perlawanan terhadap musuh,” ujar pejabat Hamas tersebut.