x

Diserang 3 Proyektil, Kapal Tanker Yunani Terbakar hingga Terombang-Ambing di Lautan Yaman

2 minutes reading
Thursday, 22 Aug 2024 11:06 0 117 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Sebuah kapal tanker minyak terombang-ambing di lepas pantai Yaman, usai terbakar lantarn dihantam tiga proyektil dalam serangan terbaru. Kapal itu diketahui negara Yunani yang terlihat saei bendera di kapal.

Dilansir AFP dan Reuters, Kamis (22/8/2024), otoritas Athena mengidentifikasi kapal tersebut sebagai kapal tanker minyak Sounion yang berbendera Yunani. Menteri Urusan Maritim Christos Stylianides mengecam serangan itu sebagai ancaman serius terhadap pelayaran internasional.

Badan keamanan maritim Inggris, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), yang dikelola oleh Angkatan Laut Inggris melaporkan bahwa kapal tanker itu dihantam oleh dua proyektil tak teridentifikasi sebelum dihantam oleh proyektil ketiga.

Serangan itu disebut terjadi di perairan berjarak 77 mil laut atau 142 kilometer dari Kota Pelabuhan Hodeidah, yang dikuasai pemberontak Houthi di Yaman, pada Rabu (21/8) pagi waktu setempat.

UKMTO melaporkan, para awak kapal awalnya terlibat baku tembak dengan dua kapal kecil, yang mana satu kapal membawa 3-5 orang dan satu kapal lainnya membawa 10 orang. Menurut UKMTO, kapal itu lantas melaporkan serangan baru yang memicu kebakaran dan membuat kapal kehilangan tenaga mesin serta kemampuan bermanuver.

“Ada kebakaran pada kapal hingga kehilangan tenaga mesin,” sebut UKMTO.

“Kapal tersebut kini hanyut dan tidak berada di bawah komando,” imbuh UKMTO.

Baik UKMTO maupun Otoritas Pelabuhan Yunani mengatakan, tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut. Juru bicara otoritas pelabuhan menyebut, kapal tanker Sounion membawa 25 awak, yang terdiri atas dua warga Rusia dan sisanya warga Filipina.

“Mengecam serangan tersebut, yang merupakan pelanggaran secara terang-terangan terhadap hukum internasional dan ancaman serius terhadap keamanan pelayaran internasional,” tegas Stylianides dalam pernyataannya.

“Tindakan seperti itu membahayakan nyawa para pelaut dan mengganggu pergerakan bebas barang-barang di sepanjang jalur laut penting,” tandasnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x