BICARAINDONESIA-Jakarta : Pendiri dan CEO Telgram, Pavel Durov ditangkap di Prancis. Durov ditangkap sekitar pukul 8 malam Sabtu saat keluar dari jet pribadinya di bandara Le Bourget, Prancis. Ia terbang dari Azerbaijan.
Menurut TF1Info, media Prancis yang pertama kali mengabarkan, Durov ditemani pengawal dan seorang wanita. Ia menghabiskan malam di sel penjara Prancis.
Penahanan Durov terjadi setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan OFMIN, kantor penegak hukum baru yang mulai beroperasi bulan November dan bertugas mencegah kekerasan ke anak di bawah umur. Penangkapan Durov dilaporkan bagian penyelidikan terhadap serangkaian dugaan pelanggara terkait narkoba, perundungan siber, kejahatan terorganisasi, dan promosi terorisme yang dianggap diizinkan di Telegram.
“Saya terkejut, dan semua orang yang dekat dengan Pavel merasakan hal yang sama. Tak seorang pun siap menghadapi situasi ini,” ujar Georgy Lobushkin, mantan kepala humas di VK, jejaring sosial yang didirikan Durov.
Lobushkin mengatakan bahwa ia sangat khawatir tentang masa depan Telegram dan siapa yang dapat menjalankan perusahaan tersebut selama Durov tidak ada.
“Saya sangat khawatir,” katanya.
TF1Info melaporkan bahwa tak diragukan Durov akan tetap ditahan selama penyelidikan.
“Pavel Durov akan berakhir dalam penahanan praperadilan, itu sudah pasti,” kata seorang penyidik yang tidak disebutkan namanya.
“Tidak seorang pun di Telegram siap menghadapi skenario seperti itu,” cetus Anton Rozenberg, yang bekerja dengan Durov sejak awal eksistensi VK, sebelum bekerja untuk Telegram dari tahun 2016 hingga 2017.
Rozenberg meramalkan Durov akan memperoleh pembelaan hukum terbaik yang dapat dibeli dengan uang.
“Namun tanpa dia, Telegram mungkin akan menghadapi masalah besar dengan manajemen, semua keputusan penting, dan bahkan pembayaran,” imbuhnya, mengingat keterlibatan pribadi Durov dalam menjalankan perusahaan.
Rozenberg tidak melihat adanya pengganti yang jelas untuk Durov, yang membuat keputusan penting dalam hampir semua hal di Telegram, termasuk pendanaan, strategi pengembangan, desain produk, monetisasi, dan kebijakan moderasi konten.