x

Kualitas BBM Diperbaiki, Pemerintah Tidak akan Naikkan Harga

2 minutes reading
Friday, 13 Sep 2024 11:32 0 195 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin menegaskan tidak ada rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi. Pemerintah yang bekerja sama dengan Pertamina hanya akan memperbaiki kualitasnya.

Kaimuddin mengatakan, jenis bahan bakar Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92) akan diremajakan menjadi berstandar Euro IV dengan sulfur lebih rendah, yakni 50 ppm. Ini akan lebih bersih, ramah lingkungan, dan sesuai aturan

Itulah mengapa, pemerintah ingin memperbaiki kualitasnya dengan menurunkan kandungan sulfur tersebut. Meski biaya produksi naik, pemerintah tidak akan menaikkan harga jualnya.

”Harga nggak naik, kualitasnya yang kita perbaiki. Ini tidak seperti 2022 yang kita naikkan harga BBM subsidi. Ini bener-bener kita mau ada perbaikan kualitas tapi tidak ada beban APBN,” ujar Kaimuddin saat ditemui di gedung Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2024) malam.

BBM subsidi tinggi sulfur, kata Kaimuddin, nantinya akan dihilangkan secara bertahap. Keberadaannya akan diganti dengan BBM subsidi rendah sulfur yang memiliki harga sama, namun kualitas jauh lebih baik.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kilang-kilang Pertamina terus disiapkan untuk memproduksi BBM rendah sulfur tersebut. Menurutnya, produksi akan dilakukan bertahap dan dimulai dari kilang yang sudah siap.

“Kilang Pertamina ada 6 plus impor, jadi dari kilang itu bisa keluar dua jenis BBM. Dua kali enam ada 12 timeline. Misal satu sampai enam produksi solar, tujuh sampai 12 bensin. Nanti ditanya 1 sampai 12 siapnya kapan?” jelasnya.

Kaimuddin juga mengatakan, emisi kendaraan masih menjadi penyumbang polusi terbesar di Indonesia. Bahkan, pada musim kemarau, emisi tersebut menyumbang 57 persen dari seluruh polusi udara di Tanah Air. Nominal ini lebih besar jika dibandingkan dengan pembakaran batu bara dan open burning.

“Ada yang bilang polusi banyak berasal PLTU dan lain-lain, tapi faktanya kendaraan bermotor masih menjadi penyumbang terbesar,” kata dia.

LAINNYA
x