BICARAINDONESIA-Jakarta : Pemerintah dikabarkan akan menghadirkan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang rendah sulfur. Ternyata Pertamax yang selama ini dikira publik masuk kategori BBM bersih, sulfurnya belum memenuhi standar internasional.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menjelaskan, standar sulfur internasional saat ini adalah 50 ppm atau lebih rendah. Sementara kandungan sulfur di Pertamax masih 400 ppm dan tak beda jauh dari Pertalite yang 500 ppm.
“Kalau lihat kualitas BBM, orang pikir (tergantung) RON saja, sebenarnya yang jadi isu kan sulfurnya. Karena kalau sulfur tinggi, teknologi mesin untuk mengurangi polusi tidak bisa bekerja,” ujar Kaimuddin di gedung Kemenko Marves, Jakarta Pusat, dikutip dari detikoto, Sabtu (14/9/2024).
“Yang saat ini tersedia di SPBU Biosolar itu sulfurnya 250 ppm, Pertalite 500 ppm, kemudian Pertamax 400 ppm. Ini yang saya pikir Pemerintah harusnya bisa membantu Pertamina untuk menyediakan BBM lebih bersih,” sambung dia.
Jika dilihat dari data yang dibagikan Kemenko Marves, hanya ada tiga jenis BBM Pertamina yang masuk kategori bersih dan sesuai standar Euro 4, yakni Pertamax Green, Pertamax Turbo, dan Pertadex 53. Namun sayangnya, ketiga jenis BBM itu tidak tersedia di seluruh pom bensin Indonesia.
Hal itu membuat pemerintah bersama Pertamina akan menghadirkan BBM subsidi dengan kandungan rendah sulfur.
“BBM-nya itu yang disediakan adalah BBM yang rendah sulfur atau comply dengan Euro IV. Unfortunately, BBM yang disediakan Pertamina saat ini belum bisa penuhi sulfur 50 ppm. Maka kita merasa penting dan urgent untuk pemerintah mendukung Pertamina menyediakan BBM berkualitas,” imbuhnya.