x

Khutbah Jumat: Kewajiban Menaati Pemimpin dan Batasannya dalam Islam

3 minutes reading
Friday, 4 Oct 2024 14:43 0 334 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Salah satu ajaran penting agama Islam yang terdapat di dalam Al-Qur’an ialah menaati pemimpin. Karena, hal itu terkait dengan prinsip ketertiban, keadilan, dan persatuan dalam kehidupan bermasyarakat.

Namun, di dalam Islam, ketaatan kepada pemimpin juga memiliki batasan-batasan yang jelas sesuai dengan syariat.

A. Perintah Menaati Pemimpin dalam Al-Qur’an dan Hadis

Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An-Nisa: 59)

Ayat tersebut menegaskan bahwa ketaatan kepada pemimpin (ulil amri) adalah bagian dari kewajiban orang-orang beriman. Dalam Islam, pemimpin dipandang sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk menegakkan keadilan, menjaga keamanan, dan memimpin masyarakat sesuai dengan syariat Allah. Ketaatan kepada mereka adalah bentuk kepatuhan terhadap upaya menjaga tatanan sosial dan melindungi umat dari perpecahan.

Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang taat kepadaku, maka dia telah taat kepada Allah. Barangsiapa yang mendurhakaiku, maka dia telah mendurhakai Allah. Barangsiapa yang taat kepada pemimpin, maka dia taat kepadaku, dan barangsiapa yang mendurhakai pemimpin, maka dia mendurhakaiku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada pemimpin adalah perpanjangan dari ketaatan kepada Rasulullah dan Allah. Selama pemimpin tersebut menjalankan tugasnya dengan benar sesuai ajaran Islam, umat wajib menaati perintahnya.

B. Batasan Ketaatan kepada Pemimpin dalam Islam

Meskipun Islam mewajibkan ketaatan kepada pemimpin, hal ini tidak bersifat mutlak. Selama pemimpin tersebut memerintahkan hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, di situlah kita wajib menaatinya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:

“Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan kepada Allah, ketaatan itu hanya dalam hal yang ma’ruf (baik).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Apabila pemimpin memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan syariat, umat Islam tidak wajib taat. Prinsip ini menjaga agar umat tidak mengikuti perintah yang zalim atau bertentangan dengan agama.

C. Kriteria Pemimpin yang Wajib Ditaati

Islam juga memberikan pedoman mengenai kriteria pemimpin yang harus ditaati. Berikut kriterianya.

1. Beriman dan Bertakwa

Pemimpin yang adil, beriman kepada Allah, dan menjalankan perintah-Nya dengan penuh tanggung jawab adalah pemimpin yang layak ditaati.

2. Menegakkan Keadilan

Pemimpin yang adil akan berusaha menjalankan hukum dengan bijaksana tanpa memihak kepada golongan tertentu.

3. Melindungi dan Mengayomi Umat

Pemimpin yang baik akan menjaga kepentingan rakyatnya, memberikan keamanan, kesejahteraan, dan menjaga kerukunan di antara mereka.

4. Mematuhi Syariat

Pemimpin yang mengikuti aturan-aturan Islam dan tidak menyimpang dari hukum Allah wajib ditaati.

Menaati pemimpin adalah kewajiban bagi umat Islam, selama pemimpin tersebut menjalankan tugasnya sesuai dengan ajaran Islam dan syariat Allah. Ketaatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas, keadilan, dan persatuan dalam masyarakat.

Namun, Islam juga menekankan bahwa ketaatan tidak diberikan secara mutlak; jika pemimpin memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama, umat berhak untuk tidak menaatinya.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, umat Islam akan mampu menjaga kehidupan bermasyarakat yang harmonis, adil, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x