BICARAINDONESIA-Medan : Setelah empat hari lumpuh akibat longsor, kini jalur utama Medan-Berastagi, Sumatera Utara, dibuka lagi mulai Senin (2/12/2024) pagi. Sebelumnya, longsor yang terjadi di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang membuat jalan ini ditutup.
“Dari rapat koordinasi bersama instansi terkait menghasilkan keputusan bahwa jalur Medan-Berastagi akan kembali beroperasi mulai Senin (2/12) pukul 09.00 WIB,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Sumut Kombes Pol Muji Ediyanto.
Pembukaan jalur Medan-Berastagi ini, kata Muji, bakal dilakukan jika tidak terjadi cuaca ekstrem atau situasi berbahaya di sekitar lokasi. Namun jika situasi dinyatakan tidak aman, maka jalur ini akan ditutup lagi atau batal dibuka.
“Jika tidak ada kondisi cuaca ekstrem atau situasi berbahaya, jalur Medan-Berastagi dan sebaliknya akan dibuka kembali seperti biasa. Namun, jika hujan deras atau situasi membahayakan terjadi, kami akan menutup jalur tersebut hingga situasi dinyatakan aman,” terangnya.
Saat ini, kata Muji, polisi juga menunggu hasil penelitian Badan Geologi Pusat terkait kondisi kontur tanah di area longsor untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Ia menegaskan keselamatan pengguna jalan, terutama di wilayah rawan longsor seperti Desa Sembahe, harus diutamakan.
“Pembersihan material lonsor saat ini terus dilakukan untuk memaksimalkan akses dan memastikan kelancaran lalu lintas,” tegas Muji.
Dia mengimbau masyarakat yang hendak melintasi jalur Medan-Berastagi untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini dari petugas di lapangan. Muji mengatakan jalur Medan-Berastagi akan dipantau intensif.
“Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, masyarakat diharapkan bersabar dan mematuhi arahan petugas demi menghindari risiko yang dapat membahayakan. Jalur Medan-Berastagi akan tetap dipantau secara intensif untuk memastikan pengguna jalan dapat melintas dengan aman,” katanya.
Sebagaimana diketahui, longsor terjadi di enam titik di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (27/11/2024). Longsor terjadi usai hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Dalam peristiwa itu, sejumlah kendaraan yang melintas tertimbun material longsor. Tercatat 10 orang yang merupakan penumpang bus tewas. Sementara itu, 23 orang lainnya mengalami luka-luka.