BICARAINDONESIA-Medan : Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Utara sangat mengapresiasi predikat pelatih, karena mereka bisa mengubah manusia biasa menjadi atlet berprestasi.
Demikian Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis diwakili Sekum H Chairul Azmi dalam sambutannya saat membuka Penataran Kondisi Fisik Untuk Pelatih Pelatda PON XX/2021 di Aula KONI Sumut, Sabtu (19/12/2020) sore kemarin.
“Tentu saja para pelatih menjadikan atlet berprestasi itu dengan perencanaan, program, evaluasi dan akselarasi masing-masing,” tutur Chairul.
“Tugas pelatih juga sangat berat. Karena mereka harus bisa sebagai perencana, pemimpin, guru, contoh, motivator, evaluator dan sebagainya,” tambah mantan Purek II Unimed tersebut.
Atas dasar itu pula, dia mengatakan harapan KONI Sumut untuk meraih prestasi di PON XX Papua yang telah diundur setahun pelaksanaannya menjadi 2-14 Oktober 2021, tergantung kepada ke-53 pelatih yang mengikuti penataran dimaksud.
“Kami harapkan para pelatih menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari kedua narasumber yang sudah sarat pengalaman melatih di tingkat nasional. Sukses Sumut nantinya menjadi sukses kita semua. Jika Sumut gagal, itu berarti kegagalan kita juga,” ujar Chairul.
Didampingi Wakil Ketua I KONI Sumut Prof Dr Agung Sunarno dan Wakil Ketua II H Sakiruddin, Chairul pun bercerita mengenai pengalaman sukses pelatih panahan Donald Pandiangan dan sprinter Mardi Lestari. “Pengalaman mereka unik. Tapi intinya komunikasi pelatih dengan atlet sangat penting untuk menuntaskan program sekalian mencapai target prestasi,” tegasnya.
Menurut Ketua Panitia H Basyaruddin Daulay MKes, pelaksanaan penataran itu berlangsung empat hari pada 19-22 Desember 2020, diikuti 53 pelatih dari 28 cabang olahraga Sumut yang lolos PON XX Papua.
Penataran menghadirkan dua narasumber yang merupakan pelatih berpengalaman nasional sekaligus dosen dari UNJ Jakarta, yakni Dr Iman Sulaiman Zamzami MPd dan Drs Oktavianus Matakupan MPd.
“Pada hari ketiga, narasumber akan menyelesaikan program latihan. Hari keempat diskusi semua materi, makanya panitia juga menyiapkan 12 pendamping untuk menuntaskan program dimaksud,” beber Basyaruddin.
Mantan Dekan FIK Unimed yang akrab disapa Baday itu menambahkan, target sesungguhnya bukan cuma PON 2021, melainkan juga PON 2024 saat Sumut jadi tuan rumah bersama Aceh.
Sedangkan Prof Dr Agung Sunarno saat tampil sebagai pembicara mengatakan, banyak sekali program KONI Sumut menuju PON 2024.
“Tapi kali ini kita fokus dulu PON 2021 dan kegiatan pelatihan terus berjalan meski di tengah pandemi virus corona. Ada cabor yang sudah latihan bersama, ada yang masih latihan mandiri,” papar Prof Agung.
Didampingi moderator Joshua Sinurat, Wakil Ketua I KONI Sumut sekaligus Komandan Satgas Pelatda PON XX Papua itu menegaskan, pihaknya sudah punay hasil tes fisik tahap kedua. “Datanya sudah ada. Itu akan terus kita garap dan tingkatkan sampai sebelum berlangsungnya PON XX Papua pada 2-14 Oktober 2021. Ini PON paling panjang, karena di Papua tidak boleh ada pertandingan pada hari Minggu,” beber Guru Besar Olahraga Unimed itu.
Turut hadir Bendahara KONI Sumut Agung Santoso, Wakil Bendahara TP Sihombing, Kabid Binpres Mesnan MKes, Kabid Data Dr Budi Valianto, Kabid Humas SR Hamonangan Panggabean dan unsur pengurus yang menjadi panpel.
Penulis/Editor : */Abdi
No Comments