BICARAINDONESIA-Jakarta : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kabasarnas Marsdya Bagus Puruhito, bertolak dari Posko Terpadu JICT 2 menuju lokasi dugaan kuat pesawat Sriwijaya SJ182 jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Minggu pagi (10/1/2021)sekitar pukul 07.30 WIB.
Rombongan bertolak dengan menggunakan KRI John Lie (358). Selain melihat langsung lokasi dugaan jatuhnya pesawat, mereka juga memberikan motivasi tim SAR gabungan yang sejak kemarin sore berada di Last Know Position (LKP).
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi ini, khususnya kepada para insan SAR yang sejak kemarin berada di LKP untuk mencari dan menolong saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah,” kata Kabasarnas.
Sebagai informasi, untuk mengefektifkan pencarian, intensitas operasi SAR pada hari kedua terus ditingkatkan. Basarnas telah melaksanakan rencana operasi dengan membagi sektor-sektor pencarian melalui udara dan penyisiran di permukaan air.
HR-1301 (AW) Basarnas sejak pukul 06.00 WIB juga sudah take off dari Lanud Atang Sedjaja terbang menuju LKP.
“Orientasi kami untuk memastikan alut yang tergelar sudah menempati sektor masing-masing sesuai rencana operasi,” jelas Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Marsda TNI Suparmono, yang on board di helikopter tersebut.
Dalam pencarian di permukaan air di sekitar LKP, Tum SAR gabungan dibagi dalam 4 sektor dengan mengerahkan kapal masing-masing, KN SAR Basudewa, KN P Marore, KN Alugara, KN Trisula KPLP, KN P Nipah, KN Celurit, KN SAR Wisnu, KP 301, KN 204, KNP-348, KN SAR Karna, KN Belati, KN Catamaran – 504, serta sejumlah Rigid Inflatable Boat (RIB).
Tak hanya melakukan penyisiran di permukaan, tim SAR juga melakukan penyapuan bawah air dengan mengerahkan beberapa kapal, masing-masing KRI Rigel, KR Baruna Jaya dari BPPT, KN SAR Wisnu, dan MGS Geo Survey.
Seluruh kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan bawah air yang canggih, seperti Multibeam Echosounder dan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mendeteksi dan mencari badan pesawat.
Guna mendukung tim SAR Gabungan, Basarnas juga mengerahkan tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG), unsur TNI-Polri, Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), Indonesia Diver Rescue Team (IDRT), dan lainnya.
Selain mengerahkan alut air dan udara, Basarnas juga tetap mengerahkan SRU darat guna melaksanakan penyisiran atau penyapuan disepanjang garis pantai kawasan Kepulauan Seribu.
“Kondisi cuaca serta kekuatan arus baik di permukaan maupun dasar laut sangat memungkinkan menghanyutkan serpihan pesawat maupun body part ke pesisir-pesisir pantai di kawasan Kepulauan Seribu,” tegasnya.
Sesuai data, jumlah personil yang terlibat dalam operasi pagi tadi sebanyak 326 personil, jumlah kapal 38 unit, masing- masing dari Basarnas, unsur TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, Bea Cukai, BPPT, BNPB, Polairud, KPLP, Pelindo, MTA, dan lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu sore, 9 Januari 2021 kemarin sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Editor : Yudis/rel
No Comments