BICARAINDONESIA-Jakarta : Permadi Arya atau yang dikenal dengan Abu Janda menjagokan Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2024 mendatang. Aktivis media sosial itu bahkan akan memberikan hadiah Rp50 juta jika Prabowo gagal menjadi presiden.
“Buat teman-teman pendukung @ganjar_pranowo maaf ya gaes menurut saya Pak Ganjar adalah salah satu capres potensial, tapi Presiden RI ke-8 itu adalah bapak @prabowo Subianto kalo gak percaya screenshot caption ini.. saya GA 50 juta kalau meleset 2024,” tulis Permadi dalam akun Instagram @permadiaktivis2, dikutip Jumat (10/2/2023).
Dukungan itu dia berikan lantaran yakin Ketua Umum Partai Gerindra tersebut bakal jadi pemenang di Pilpres 2024. Menurutnya, kandidat yang ia dukung selalu menang.
“Saya selalu berada di kubu pemenang dan pemenang 2024 adalah Pak Prabowo,” kata Permadi, dikutip dari CNNIndonesia.com, Sabtu (11/2/2023).
Permadi juga mengatakan, Prabowo sudah mengantongi banyak dukungan meski tak dikampanyekan kelompok relawan. Dia menilai kelompok relawan hanya untuk jualan politik.
“Kalau Pak Prabowo kan sudah terbukti 45 persen rakyat Indonesia memilih di Pilpres 2019,” kata dia.
Menanggapi dukungan ini, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco mengaku pihaknya tak bisa menghalangi dukungan masyarakat terhadap ketua umum partainya tersebut di Pilpres 2024.
Wakil Ketua DPR itu hanya mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan itu. Dia mengatakan dukungan kepada Prabowo akan memberi semangat bagi partai dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.
“Saya pikir tokoh-tokoh secara terbuka bukan cuma Mas Abu Janda tapi juga banyak lagi. Kami berterima kasih atas dukungan yang ada dan akan menaikkan semangat kami sudah kami sampaikan fokus memperkuat struktur dan memperkuat kerja sama dengan PKB di pilpres,” ungkap Dasco, Jumat (10/2).
Sebagai informasi, Permadi Arya atau Abu Janda adalah aktivis media sosial pendukung Jokowi. Ia selalu lantang membela Jokowi dalam berbagai kesempatan melalui akun-akun media sosialnya.
Dia pernah terlibat masalah hukum beberapa kali karena pernyataan terhadap orang-orang yang mengkritik Jokowi. Salah satunya kasus rasialisme terhadap aktivis HAM Natalius Pigai pada awal 2021.