BICARAINDONESIA-Jakarta : Pasangan WNA Australia dan Jepang, Maziar Darvishi dan Megumi Tadatsu, yang melakukan tindakan kekerasan dan menghina petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta) minta maaf.
Keduanya meminta maaf dengan didampingi pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Australia dan Jepang di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta.
“Saya minta maaf atas tindakan saya telah menghina petugas,” kata Maziar dalam siaran pers yang dikeluarkan pihak Imigrasi Bandara Soetta, Kamis (20/10/2022).
“Saya minta maaf atas tindakan saya kepada petugas Imigrasi yang bertugas. Dan saya telah berbuat tidak baik karena overstay,” sambung Megumi.
Keduanya diketahui melakukan tindakan tersebut karena tak mau membayar denda
overstay. Karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen keimigrasian, Maziar, Megumi dan kedua anaknya telah overstay masing-masing selama dua hari.
Sesuai ketentuan yang berlaku, mereka diminta untuk membayar beban biaya overstay tersebut. Namun, Maziar menolak.
Dia disebut melakukan tindakan kekerasan dengan melempar petugas Imigrasi dengan amplop berwarna coklat.
Dia juga mengacungkan jari tengah yang dipandang sebagai simbol penghinaan dan sikap merendahkan petugas ketika menjalani pemeriksaan di ruangan penyidik Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPIN Soetta. Mereka pun gagal terbang ke Australia, dan petugas Imigrasi menahan paspor.
“Kami sangat tersinggung, pak Menteri juga sangat tersinggung. Tindakan ini sudah masuk dalam unsur pidana,” ujar Kepala Imigrasi Bandara Soetta Muhammad Tito Andrianto melalui keterangan pers, Kamis (20/10).
Peristiwa itu terjadi pada Senin, 17 Oktober 2022 di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Internasional Soetta sekitar pukul 19.35 WIB.
No Comments