Ditulis oleh: Muhammad Iqbal Abdi Lubis*
BICARAINDONESIA-Jakarta : Kampus adalah sebuah lembaga resmi pendidikan baik milik negara (red. Perguruan Tinggi Negeri/PTN) maupun milik sebuah yayasan (red. Perguruan Tinggi Swasta/PTS). Sebuah Lembaga Pendidikan baik PTN ataupun PTS merupakan cerminan mini ekosistem yang ada di bumi. Keberlangsungan sebuah ekosistem akan senantias terjaga apbila sistem di dalamnya saling mendukung. Misal, antar makhluk hidup dalam ekosistem dimaksud memberikan simbiosis mutualisme (saling menguntungkan). Sebuah ekosistem tatan akan rusak apabila terdapat parasite yang akan mengganggu keberlangsungan ekosistem lainnya. Layaknya dapat pula dikatakan demikian bagi sebuah kampus.
Opini berupa kampus sebagai sebuah mini ekosistem yang tersedia di bumi dan harus dijaga bukan tanpa tujuan. Hal ini mengingat bahwa sistem tatanan di dalam kampus (red. belum seluruh kampus) belum memperhatikan keberlangsungan yang berkesinambungan. Sebuah konsep yang dapat dijadikan wasilah untuk menjaga keberlangsungan adalah dengan melakukan adaptasi sistem berkelanjutan bagi sebuah kampus. Hal ini dikarenakan sistem berkelanjutan merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menjaga stabilitas keberlanjutan bagi sebuah ekosistem, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan memperbaiki kondisi sosial ekonomi.
Dewasa ini, keberlanjutan telah menjadi isu global dan dianggap sangat penting. Misalnya saja isu keberlanjutan yang sering masuk ke dalam telinga kita adalah sistem pertanian berkelanjutan. Hal ini dikarenakan manusia tidak akan pernah terlepas dari prilaku konsumtifnya. Sejenak penulis mengajak kita semua untuk membawa pertanayaan “bagaimana jadinya jika sebuah kampus tidak mampu menjaga stabilitas ekosistem di dalamnya?” sebagai sebuah pertanyaan besar dalam benak kita masing-masinng. Maka dari itu, kampus sudah sepatutnya untuk turut berperan aktif dalam mengedepankan sistem berkelanjutan ini. Dimana pengimplementasian sistem berkelanjutan di kampus akan memberi banyak manfaat, baik untuk lingkungan, mahasiswa, staf, maupun masyarakat luas. Berikut beberapa alasan penulis mengurai kenapa adaptasi sistem berkelanjutan bagi sebuah kampus sangat mungkin dan penting:
Pertama, penghematan energi dan biaya. Adapatasi sistem berkelanjutan seperti penggunaan energi terbarukan, manajemen limbah yang efisien, dan desain bangunan yang ramah lingkungan dapat mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional kampus. Dengan demikian, sebuah kampus akan mampu mengalokasikan sumber daya yang dihemat untuk investasi dalam peningkatan kualitas akademik dan fasilitas lainnya.
Kedua, usaha penurunan emisi karbon. Kampus yang beroperasi secara berkelanjutan akan mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif terhadap perubahan iklim. Hal ini merupakan kontribusi penting dalam upaya global untuk mengatasi krisis iklim dan memitigasi efek pemanasan global. Usaha yang dapat digunakan adalah dengan membatasi penggunaan kendaraan bermotor dan menggantikannya missal dengan sebuah transportasi dengan kapasitas angkut yang cukup besar dengan tenaga listrik, sehingga akan lebih ramah bagi lingkungan. Hal lainnya yang dapat digunakan adalah denagn membudayakan penggunaan sepeda bagi seluruh civitas akademika di dalam area kampus.
Ketiga, bagi mahasiswa, staf kampus, dan masyarakat. Sebuah kampus berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pembelajaran. Penerapan praktik berkelanjutan di dalam kampus akan memberikan contoh nyata kepada ketiga elemen yang penulis sebutkan di atas tentang bagaimana menjalankan kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan dampak lingkungan. Hal ini akan mampu menciptakan generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Contoh kecil yang dapat dilakukan misal: membudayakan bagi mahasiswa dan segenap staf kampus untuk memutus aliran listrik dalam penggunaan alat elektronik di dalam kelas selesai perkuliahan, wajib jalan kaki/bersepeda di dalam kampus, serta mengedukasi masyarakat dengan kebiasaan positif yang peduli lingkungan, dan masih banyak hal lain yang dapat diterapkan sebagai sebuah sistem berkelanjutan.
Keempat, peran penelitian dan inovasi. Kampus merupakan wadah penelitian dan inovasi mampu menymbangkan hasil uji berupa teknologi, metode, dan pendekatan baru yang ramah lingkungan, sehingga akan mampu mengusung sistem berkelanjutan yang dimaksud. Selanjutnya, hasil teknologi, metode, dan pendekatan baru yang telah teruji dan mampu memberikan efek berkelanjutan barulah kemudian diterapkan di luar kampus (masyarakat).
Pada praktiknya, ada begitu banyak langkah nyata yang dapat diambil oleh kampus dalam menerapkan sistem berkelanjutan. Beberapa contohnya adalah: a) menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin; b) menerapkan sistem daur ulang dan pengelolaan limbah yang efisien; c) meningkatkan efisiensi energi dalam bangunan dan infrastruktur kampus.; d) memperkuat program pengajaran tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan; e) mendorong partisipasi mahasiswa dan staf dalam kegiatan berkelanjutan; f) mengadopsi konsep open space pada ruang kuliah, ruang dosen/staf, ruang rapat, dan ruangan lainnya, sehingga akan meminimalkan penggunaan listrik (red. Lampu)
Secara keseluruhan, mengadopsi sistem berkelanjutan bagi sebuah kampus adalah langkah yang sangat mungkin dan penting untuk ditempuh. Dengan menjadi agen perubahan untuk keberlanjutan, kampus dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan menghasilkan lulusan yang lebih sadar akan isu-isu lingkungan, sehingga menciptakan dampak positif yang lebih besar pada masyarakat dan planet kita.
*Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas. Penulis dapat dihubungi di: +62 853-7622-1421