BICARAINDONESIA-Jakarta : Airbus mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.500 pekerjanya, Rabu (16/10/2024). PHK itu akan dilakukan di bagian antariksa dan pertahanannya yang sedang mengalami kesulitan.
PHK ini merupakan pertanda terbaru adanya masalah bagi industri kedirgantaraan Eropa. Divisi yang mempekerjakan 35.000 orang itu, mengalami kesulitan karena permintaan satelit yang menurun dan akibatnya Airbus memerlukan penyesuaian organisasi dan karyawannya.
312 admin
Perusahaan mengatakan bahwa akan membicarakannya dengan serikat pekerja mengenai perubahan itu dan akan menghindari pemecatan paksa.
Sebagai informasi, pada semester pertama tahun ini laba bersih Airbus mengalami penurunan sebesar 46 persen menjadi 825 juta euro. Hal ini terdampak dari penurunan nilai bisnis antariksa sebesar 989 juta euro.
Sementara pada tahun 2023, perusahaan telah mengeluarkan 600 juta euro di divisi yang sama.
