BICARAINDONESIA-Bali : Dari ajang Indonesia Inventors Day (IID) tahun 2024, sebanyak 28 siswi-siswi SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) yang mengikuti event tersebut, berhasil meraih medali Emas, Perak dan Penghargaan lainnya, Sabtu (31/8/2024).
Dalam perlombaan penelitian yang digelar di Grand Ballroom Aston Hotel & Convention Centre, Denpasar, Bali tersebut, delegasi SMA YPSA menampilkan berbagai macam produk hasil buatan sendiri.
Para siswa ini terdiri dari 4 tim, yaitu tim Wasp Gel meraih Medali Emas, tim Enchicoplast meraih medali Perak, tim Boilinox meraih medali Perak dan tim Seed D Straw meraih Honorable Mention and Extra Ordinary.
Kepala SMA YPSA Dahliana yang turut mendampingi 4 tim peneliti muda ini mengatakan bahwa jumlah peserta yang berpartisipasi terdiri 478 peserta dari 25 negara. Negara yang mengikuti antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, Kuala Lumpur, Rusia, Korea Selatan, Philipina, USA, UEA (Unit Emriat Arab), Jepang, Singapore, Hongkong, Mesir, China, Inggris, India, dan Taiwan.
“Pada awalnya, Indonesia Inventors Day bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada mereka yang telah mengabdikan diri untuk menciptakan ide-ide baru dan cemerlang bagi kebutuhan manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia Inventors Day juga berfungsi untuk membantu para inventor mempersiapkan dan mengembangkan produk mereka untuk dikomersialkan melalui kesempatan inkubasi, hubungan investasi, akses keuangan, dan lain-lain”, kata Dahliana.
Dijelaskannya juga, acara ini akan menyelenggarakan pameran dan kompetisi selama dua hari bagi peserta lokal dan internasional.
“Peserta dapat menunjukkan ide atau proyek inovatif mereka dalam bentuk desain, mock-up, prototipe, atau produk yang siap dikomersialkan. Pengunjung dan investor global akan diundang untuk melihat beberapa proyek menarik. Untuk menambah keseruan, para juri juga akan berkeliling stan peserta untuk memilih proyek terbaik yang berhak memenangkan medali,” tutup Dahliana.
Menimpali hal itu, Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana mengatakan bahwa YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.
“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SD YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatra Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa”, tegas Bagoes.
Dicky Mahaputra Tarigan selaku pembimbing peneliti SMA YPSA menjelaskan, tim Wasp Gel peraih Emas terdiri dari Darrel Fabian, Rafly Ahmad Lubis, Rahajeng Aisyah Lintang Maharani, Shabira Aurelia Najwa Felisa, Nauval Alfadhilah, Muhammad Faisal Algerie, dan T.M Ralif Tri Hafizh.
Kemudian, tim Enchicoplast meraih medali Perak terdiri dari Atikah Zatil Ikhwan, Najwa Aliyyah Safirly, Moudhifa Almira, Davina Anis Raisha, Muhammad Rizky Pratama, Muhammad Iqbal Alghazali, dan M. Deri Feraro Muazzam.
“Sedangkan tim boilinox meraih medali Perak terdiri dari Kayla Regina Cahyani Lubis, Prita Naurah Putriya, Ibrahim Al-Makkah Nasution, Aaren Lakisyah, Nayyara Nazifa Haris, Ratu Khaivi Nasution, Dan Nasya Safa Calluela Harahap. Terakhir tim See D Straw peraih Honorable Mention and Extra Ordinary terdiri dari Fahradea Nurul Ain, Nabilla Putri Arisandi, Zaltasha Sabira Bilbina, Wafaa Dena Nafilah, Afifah Dela Najlaa, Fathira Syahriany Alvan, Dan Khalisa Kirania Putri,” pungkasnya.
Editor : Rz/*