x

Ajang KIDE 2024 Taiwan, Peneliti Muda SMA YPSA Rebut 2 Medali

3 minutes reading
Thursday, 12 Dec 2024 19:46 0 86 Teuku Yudhistira

BICARAINDONESIA-Medan: Pelajar SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) kembali berhasil meraih prestasi di kancah Internasional. Kali ini para siswa siswi meraih 2 medali Perunggu pada ajang Kaohsiung International Invention & Design Expo (KIDE) 2024 yang berlangsung pada tanggal 5-7 Desember 2024 di Kaohsiung Exhibition Center, Taiwan.

Kabar gembira itu diungkapkan Kepala SMA Shafiyyatul Amaliyyah Dahliana usai memberi selempang keberhasilan kepada siswa-siswi SMA YPSA di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah, Kamis, (12/12/2024).

Ajang bergengsi itu sendiri diikuti oleh 448 inovasi dari 32 negara.

“Inovasi siswa SMA YPSA bersaing ketat dengan peserta dari 31 negara yang turut memamerkan 447 inovasi dan desainnya. Berkompetisi dengan negara Thailand, Ukraina, Kroasia, Polandia, Korea, Hongkong, Malaysia, Macao, Arab Saudi, Filipina, China dan Vietnam,” kata Dahliana.

Ia menjelaskan, ajang KIDE 2024 juga dikenal dengan INNOPA.ORG merupakan salah satu pameran inovasi dan desain terbesar di Asia. Dengan torehan ini, SMA YPSA kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu sekolah terkemuka yang melahirkan inovator muda berbakat.

Wakil kepala SMA bagian Kesiswaan Juliansyah Putra Tanjung yang turut mendampingi mengatakan, tim pertama meraih Bronze medal dan Special Award from Toronto International Society of Innovation & Advanced Skills, Canada dengan menampilkan produk FINDOUT, yaitu aplikasi inovatif yang berpotensi membantu orang mengeksplorasi lebih banyak tentang kafe. Juga menjadi solusi bagi masyarakat yang kesulitan mencari tempat nongkrong.

“Tim ini dikawal oleh Muhammad Raziq, Halil Azka, M.Ghifari M Siregar, Maritza Aurelia Anita Zahra Muchtar, Clara Alverina Ulima, Nayla Parvina, dan Shafiyyatun Nisa,” sebutnya.

Sedangkan tim kedua, lanjut Juliansyah, juga meraih Bronze Medal dengan menampilkan Miracle Heal, yaitu sebuah solusi gel penghilang bekas luka yang berasal dari khasiat daun pegagan, biji jarak, dan biji lengkeng.

“Dengan menggunakan bahan alami yang tentunya lebih baik untuk kulit dalam penyembuhan dan juga dapat mengurangi limbah biji kelengkeng. Tim ini terdiri dari Sultan Syafik, Danial, Firjatulloh Orvala Phalosa, M Evan Kanaka Tarigan, Gibran Musyaffa Siregar, Fiori Adzansyah Batubara, dan Rayhan Hafidzul Syafli Sitepu,” ujarnya

Dicky Mahaputra Tarigan selaku pembimbing peneliti SMA YPSA mengatakan pentingnya terus memberikan pelatihan dan inovasi terbaru terhadap penelitian di kalangan pelajar.

“Kami berharap SMA YPSA dapat terus melahirkan peneliti muda yang berprestasi, yang tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi, tetapi juga pada solusi keberlanjutan yang berdampak luas bagi lingkungan”.

Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana mengatakan bahwa YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.

“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SMA YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatra Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa,” tegas Bagoes.

Editor: Rz/*

LAINNYA
x