BICARAINDONESIA-Jakarta : Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan Amazon terhadap karyawan yang mengembangkan produk asisten pintar Alexa. Keputusan ini muncul usai perusahaan berencana merombak Alexa menjadi chatbot modern berbasis AI ala ChatGPT.
Berdasarkan email internal perusahaan, PHK ini akan berdampak pada ratusan karyawan yang bekerja di Amerika Serikat, Kanada, hingga India.
Vice President of Alexa and Fire TV Amazon, Daniel Bausch mengatakan kalau pihaknya melakukan berbagai upaya agar lebih selaras dengan prioritas bisnis perusahaan. Hal itu juga termasuk memaksimalkan sumber daya dan upaya Amazon yang fokus pada AI generatif.
“Pergeseran ini menyebabkan kami menghentikan beberapa inisiatif, yang mengakibatkan beberapa ratus peran terhapuskan,” tulis Bausch, dikutip dari Engadget, Senin (20/11/2023).
Juru bicara Amazon juga mengkonfirmasi terkait PHK yang berdampak pada beberapa ratus orang yang ada di divisi tersebut. Saat ini perusahaan tengah mencari peran yang cocok bagi karyawan terdampak PHK secepat mungkin.
“Meskipun ini adalah keputusan yang sulit untuk diambil, kami tetap sangat optimis tentang masa depan Alexa,” kata juru bicara Amazon.
Ia kemudian menegaskan kalau Alexa akan tetap menjadi produk penting dalam bisnis Amazon. Perusahaan pun akan terus berinvestasi dan berinovasi untuk mewujudkan visi mereka.
Sebagai informasi, asisten pintar Alexa pertama kali dirilis Amazon di tahun 2014. Dalam kurun waktu hampir 10 tahun, kebanyakan orang ternyata hanya memakai asisten pintar untuk memutar musik, menanyakan cuaca, atau mengatur alarm.
Sementara itu, ChatGPT yang berbasis AI generatif dianggap lebih pintar ketimbang Alexa dan Siri, asisten pintar buatan Apple. Keduanya kadang kesulitan saat pengguna menanyakan informasi umum.