BICARAINDONESIA-Jakarta : Sejumlah wilayah di Amerika Serikat (AS) diterjang Badai Helene. Sedikitnya 63 orang tewas akibat badai tersebut.
AFP, Minggu (29/9/2024), melansir bahwa tim penyelamat terus berjuang mencari korban selamat dari Badai Helene. Badai itu menewaskan sedikitnya 63 orang di lima negara bagian dan menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran.
Badai Helene menerjang Florida sejak Kamis (26/9/2024) sebagai badai kategori 4 dan bergerak ke utara. Melemah secara bertahap, tetapi meninggalkan pohon-pohon yang tumbang, kabel listrik yang tumbang, dan rumah-rumah yang hancur akibat tanah longsor.
Keadaan darurat federal diumumkan di enam negara bagian, yakni Alabama, Florida, Georgia, North Carolina, South Carolina, dan Tennessee. Pemerintah mengerahkan lebih dari 800 personel dari Badan Penanggulangan Darurat Federal (FEMA).
Pusat Badai Nasional (NHC) AS menyebut, badai itu diklasifikasikan sebagai ‘siklon pascatropis’. Sisa-sisa badai diperkirakan akan terus membanjiri Lembah Ohio dan Pegunungan Appalachia bagian tengah hingga pada Minggu (29/9/2024).
Korban badai dan relawan terlihat membawa kantong sampah, pel, dan palu mencoba memperbaiki apa yang mereka bisa dan membersihkan sisanya.
“Hanya ada beberapa bisnis yang buka. Pasokan mereka terbatas. Jadi, saya khawatir dengan keluarga yang punya anak dan semacamnya, yang tidak bisa mendapatkan tempat tinggal dan makan,” kata warga Georgia, Steven Mauro.
“Masalah utamanya adalah listrik,” kata pria lain dari Valdosta yang menolak menyebutkan namanya.
“Dengan seluruh kota padam, lampu lalu lintas padam. Jadi, saat berkendara orang-orang sebaiknya tetap di rumah,” sambungnya.
Presiden AS, Joe Biden, menyebut bahwa kehancuran yang disebabkan Helene ‘sangat parah’. Gedung Putih menyatakan, Biden telah diberi pengarahan oleh administrator FEMA Deanne Criswell dan Penasihat Keamanan Dalam Negeri Liz Sherwood-Randall tentang ‘hilangnya nyawa yang tragis di seluruh wilayah’.
Editor: Rizki Audina/*