BICARAINDONESIA-Medan : Polemik yang terjadi dibalik melonjaknya anggaran Media Centre Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Pemprov Sumut terus bergulir kencang.
Jika pada berita sebelumnya, Plt. Kadiskominfo Pemprovsu Ir H Irman Oemar, Msi menyatakan bahwa lonjakan anggaran media centre itu atas usulan PWI Sumut dan rekan-rekan media lainnya.
Namun apa yang dikatakan Irman itu dibantah dengan tegas olehKetua PWI Sumut H Hermansyah yang di hubungin BicaraIndonesia.net. Ia mengaku usulan tersebut tidak benar.
“Tidak ada PWI Sumut mengusulkan itu, PWI Sumut tidak terlibat sama sekali dalam usulan itu, PWI Sifatnya hanya mendorong agar Pak Gubernur membantu pers, karena banyak media cetak yang sudah terancam bangkrut,” tegas Hermansyah melalui pesan singkat Whatsapp Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurut Hermansyah, skema untuk media centre penanganan covid-19 itu sudah ada dan sudah dibuat oleh Kominfo dan Biro Humas Provsu.
“Jadi jangan dipikir anggaran itu dibagi-bagi dalam bentuk uang ke Media. Yang ada media bekerjasama untuk memberitan atau mengiklankan berita covid-19,” kilahnya.
Hermansyah menambahkan bahwa di tiap daerah sudah ada stimulasi seperti ini
“Jadi bukan di Sumut saja, tapi di tiap daerah sudah ada, kemarin kita juga sudah bertemu Gubsu dan membicarakan hal ini. Intinya gubsu mau bantu media-media yang ada di Sumatera Utara,” terangnya.
Sebelumnya diketahui bahwa dana Penanganan Covid-19 Tahap II, Media Centre GTPP Sumut yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumut mendapatkan anggaran sebesar Rp5187.821.802.
Angka tersebut naik hampir 4 kali lipat dibanding Tahap I, dimana Media Centre GTPP hanya mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp1.129.550.000.
Jumlah Rp5.187.821.802 tersebut tercatat untuk kegiatan Koordinator Rp.54.000.000, Pengelolaan Jaringan, Website, Medsos Covid-19 dan Video Conference sebesar Rp517.800.000, Sosialisasi dan Dokumentasi Covid-19 Rp4.615.230.000 serta alat tulis kantor Rp791.802.
Didalam usulan anggaran Tahap II untuk Media Centre yang diajukan Diskominfo Sumut tercantum anggaran untuk biaya paket Google Map sebesar Rp.5 juta, dan pembelian 2 unit kamera seharga Rp.77 juta, serta peralatan pendukungnya.
Meskipun diketahui sebelumnya melalui beberapa berita online, bahwa Plt Diskominfo Sumut Irman Oemar menyatakan, pihaknya tidak membutuhkan perlengkapan dokumentasi lagi, karena sudah memiliki peralatan yang lengkap untuk live streaming, antara lain kamera yang terletak di lantai 6 (Smart Province) Kantor Gubernur dan kamera milik Diskominfo.
Dari data yang diterima Bicaraindonesia.net, dana sebesar Rp517.800 meliputi dana untuk Pengelolaan Jaringan, Website, Medsos Covid-19 dan Video Conference, terdapat dana untuk honor pengelola jaringan Rp9.000.000 honor pengelola server Rp9.000.000, honor pengelola pengembangan aplikasi Rp18.000.000, honor pengelola video conference Rp18.000.000 , honor pengelola website dan media sosial Rp18.000.000 serta honor narasumber non SKPD Rp14.400.000.
Disamping itu untuk Sosialisasi dan Dokumentasi, dianggarkan lagi anggaran untuk honor fotografer Rp36.000.000, honor kameramen Rp36.000.000, honor pengelola bahan publikasi Rp18.000.000, honor pengelola publikasi media sosial, cetak dan online Rp18.000.000, honor pengelola media outdoor Rp9.000.000, honor pengumpul dan pengelola data Rp18.000.000, honor analis data dan informasi Rp18.000.000 serta honor operator siaran keliling Rp36.000.000.
Jika semua ditotalkan, untuk membayarkan honor tenaga petugas di media centre menghabiskan anggaran Rp293.400.000. Angka yang fantastis.
Penulis : Yuli
Editor : Yudis
No Comments