BICARAINDONESIA-Jakarta : Anggota Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua, tewas dibunuh secara sadis oleh orang tak dikenal. Hal ini membuat situasi keamanan di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, sempat tegang dan memanas.
Situasi memanas karena keluarga dari anggota Brimob bernama Bripda Diego Rumaropen, berniat menuntut balas atas kematian itu. Keluarga telah berkumpul dan membawa senjata dan bersiap melakukan pembalasan.
Dilansir dari Viva, Senin (20/6/2022), berdasarkan siaran penerangan Komando Resor Militer (Korem) 172/Praja Wira Yakthi, keluarga anggota Brimob yang tewas dibunuh itu telah berkonsentrasi di rumah duka di Jalan Trikora, Distrik Wamena, Jayawijaya.
Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1702/Jayawijaya, Letnan Kolonel Inf Budi Arif Situmeang tak tinggal diam ketika mendapat informasi itu. Bersama dengan Kapolres Jayawijaya, AKBP Safeei, Letkol Inf Budi bergerak menuju ke rumah duka. Di tempat itu, sang perwira menengah TNI Angkatan Darat langsung berusaha menenangkan massa untuk meredam amarah mereka.
Letkol Inf Budi langsung berbicara dan memberikan wejangan di hadapan massa yang telah bersiap untuk melakukan gerakan balas dendam. Tak hanya itu saja, sebuah aksi luar biasa juga terjadi. Letkol Inf Budi tak cuma berbicara saja, tapi dia juga merangkul dan memeluk keluarga mendiang Bripda Diego Rumaropen.
“Kita semua merasa kehilangan salah satu putra terbaik kita. Kita lihat sendiri, kota tidak seramai biasanya dengan adanya berita duka ini. Untuk itu, mari kita tetap tenang dan berdoa untuk arwah adik kita Almarhum Diego Rumaropen sembari berdoa semoga pelaku segera ditangkap,” kata Letkol Inf Budi kepada massa.
Rupanya tindakan Letkol Inf Budi cukup membuat tenang dan bisa meredam amarah massa. Hingga tindakan anarkis yang dapat merugikan masyarakat tak terjadi.
“Kami mohon dukungan dan bantuan doa dari keluarga dan semua pihak agar kasus ini dapat segera kita selesaikan. Kami akan mencari dan menangkap pelaku agar diproses sesuai hukum yang berlaku. Saat ini mari kita menyiapkan acara adat bakar darah dan kita makamkan adik terkasih ini dengan penghormatan yang layak,” kata Letkol Inf Budi.
Sebagai informasi, Bripda Diego tewas diserang sejumlah orang tak dikenal. Tak cuma dibunuh secara sadis, dua pucuk senjata organik Polri yang dibawanya juga dibawa kabur pelaku, kedua senjata berjenis AK 101 dan SSG 08 Sniper.
No Comments