BICARAINDONESIA-Medan : Aksi penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan seorang anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) kepada seorang pria bernama Riduwan Putra Saleh terjadi saat acara organisasi pencak silat. DPRD yang juga ketua PAN Sumut itu mengatakan bahwa hal itu merupakan soal organisasi.
“Sebenarnya ini persoalan internal, persoalan tapak suci, persoalan organisasi pencak silat,” kata Fauzan, dilansir dari detikSumut Senin (20/2/2023).
Ahmad mengaku Riduwan sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Tapak Suci Sumut, namun telah diberhentikan dari jabatannya.
Kemudian saat acara musyawarah tersebut, Riduwan memandatkan dirinya sebagai perwakilan dari Tapak Suci Sumut. Alhasil, Ahmad Fauzan yang merupakan Ketua Pimwil Tapak Suci Sumut ditolak untuk masuk ke acara musyawarah tersebut.
“Jadi, Riduwan yang melaporkan saya ini sudah dipecat dari kepengurusan, tapi berani memandatkan dirinya untuk menghadiri musyawarah. Seharusnya kan saya karena saya ketuanya. Seharusnya dia tak berhak lagi memandatkan dirinya, penyalahgunaan wewenang itu,” beber Fauzan.
Ahmad Fauzan mengakui bahwa dirinya menendang Riduwan secara spontan karena kesal. Menurut Ahmad, Riduwan sempat membalas dengan memukul dirinya. Hal itu yang membuat para pengurus Tapak Suci Sumut lainnya juga kesal dan mengeroyok Riduwan.
“Waktu saya tendang dia, dipukulnya saya di depan pendekar-pendekar yang lain, tentu itu kan memancing kericuhan, karena dianggap kawan-kawan pendekar ini dia durhaka, masa murid berani pukul guru,” ujarnya.