BICARAINDONESIA-Bulungan : Penyidik Polres Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) masih terus mendalami tragedi longsor tambang emas ilegal yang menewaskan anggota TNI berinisial K (23) dan rekannya E (49).
Sedikitnya sudah 5 orang saksi telah diperiksa pihak kepolisian setempat.
“Kita sudah periksa 5 saksi, termasuk saksi ahli untuk menerangkan kasus ini,” jelas Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona kepada detikcom, Minggu (15/1/2023).
Selain saksi ahli, polisi juga memeriksa warga sekitar yang berada di lokasi saat terjadi longsor.
“Iya saksinya warga sekitar di lokasi kejadian,” ujarnya.
Dari hasil penyelidikan para saksi, polisi mendapatkan informasi bahwa tambang emas Ilegal itu merupakan milik warga asal Bandung, namun saat ini masih dalam tahap pendalaman informasi.
“Informasinya yang kita dapatkan tambang emas ilegal ini milik warga asal Bandung, tapi saat ini kami masih mendalami informasi itu,” terangnya.
Ronaldo menyebut, bahwa kedua korban merupakan rekanan dari pemilik tambang. Saat itu korban diduga tengah melakukan aktivitas penambangan.
“Kedua korban ini rekanan dari pemilik tambang, dan kami duga saat itu sedang melakukan penambangan,” kata Ronaldo.
Sementara itu, Kapendam Kodam Mulawarman Letkol Arm Kukuh Dwi Antono mengatakan sejauh ini pihaknya masih menunggu laporan terkait anggota TNI yang menjadi korban.
“Belum ada konfirmasi, kita masih menunggu juga dari Pomdam, ini masih lakukan komunikasi terus sama Pomdam,” singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, longsor terjadi di kawasan tambang emas ilegal di Bulungan, Kaltara. Insiden ini mengakibatkan pria inisial E dan seorang anggota TNI AD, K tewas tertimbun.
“Korbannya dua orang, dan satu di antaranya anggota TNI berinisial K,” ujar Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona, Jumat (13/1/2023) seperti dilansir detikcom.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Tenggiling, Kecamatan Sekatak, Bulungan pada Senin (9/1). Kedua korban berada di dalam lubang tambang emas ilegal tersebut saat longsor terjadi.
“Kami terima informasinya sekitar 16.30 Wita, dan saat itu informasinya terdapat korban jiwa dua orang,” kata Ronaldo.
Jasad K dan E sendiri baru dapat dievakuasi pada Rabu (11/1) oleh jajaran Polsek Sekatak dibantu warga sekitar. Saat ditemukan kedua korban berada di posisi berdekatan.
“Ditemukan sekitar pukul 01.00 Wita, kedua korban ditemukan berdekatan di dalam lubang tambang,” terangnya.
Editor : Tyan/*
BICARAINDONESIA-Bulungan : Penyidik Polres Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) masih terus mendalami tragedi longsor tambang emas ilegal yang menewaskan anggota TNI berinisial K (23) dan rekannya E (49).
Sedikitnya sudah 5 orang saksi telah diperiksa pihak kepolisian setempat.
“Kita sudah periksa 5 saksi, termasuk saksi ahli untuk menerangkan kasus ini,” jelas Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona kepada detikcom, Minggu (15/1/2023).
Selain saksi ahli, polisi juga memeriksa warga sekitar yang berada di lokasi saat terjadi longsor.
“Iya saksinya warga sekitar di lokasi kejadian,” ujarnya.
Dari hasil penyelidikan para saksi, polisi mendapatkan informasi bahwa tambang emas Ilegal itu merupakan milik warga asal Bandung, namun saat ini masih dalam tahap pendalaman informasi.
“Informasinya yang kita dapatkan tambang emas ilegal ini milik warga asal Bandung, tapi saat ini kami masih mendalami informasi itu,” terangnya.
Ronaldo menyebut, bahwa kedua korban merupakan rekanan dari pemilik tambang. Saat itu korban diduga tengah melakukan aktivitas penambangan.
“Kedua korban ini rekanan dari pemilik tambang, dan kami duga saat itu sedang melakukan penambangan,” kata Ronaldo.
Sementara itu, Kapendam Kodam Mulawarman Letkol Arm Kukuh Dwi Antono mengatakan sejauh ini pihaknya masih menunggu laporan terkait anggota TNI yang menjadi korban.
“Belum ada konfirmasi, kita masih menunggu juga dari Pomdam, ini masih lakukan komunikasi terus sama Pomdam,” singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, longsor terjadi di kawasan tambang emas ilegal di Bulungan, Kaltara. Insiden ini mengakibatkan pria inisial E dan seorang anggota TNI AD, K tewas tertimbun.
“Korbannya dua orang, dan satu di antaranya anggota TNI berinisial K,” ujar Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona, Jumat (13/1/2023) seperti dilansir detikcom.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Tenggiling, Kecamatan Sekatak, Bulungan pada Senin (9/1). Kedua korban berada di dalam lubang tambang emas ilegal tersebut saat longsor terjadi.
“Kami terima informasinya sekitar 16.30 Wita, dan saat itu informasinya terdapat korban jiwa dua orang,” kata Ronaldo.
Jasad K dan E sendiri baru dapat dievakuasi pada Rabu (11/1) oleh jajaran Polsek Sekatak dibantu warga sekitar. Saat ditemukan kedua korban berada di posisi berdekatan.
“Ditemukan sekitar pukul 01.00 Wita, kedua korban ditemukan berdekatan di dalam lubang tambang,” terangnya.
Editor : Tyan/*