BICARAINDONESIA-Memphis : Lima polisi Amerika Serikat (AS) memukuli seorang pria kulit hitam di Kota Memphis, AS, hingga tewas. Otoritas AS pun menjeratkan dakwaan pembunuhan terhadap kelima polisi yang telah dipecat dari satuannya itu.
Kantor berita AFP melansir, Jumat (27/1/2023), kasus tersebut mencuat saat Kota Memphis bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya kerusuhan sipil. Saat itu, Presiden Joe Biden mengimbau para demonstran berunjuk rasa secara damai.
Diketahui, kasus bermula saat seorang pria kulit hitam bernama Tyre Nichols (29) dicegat oleh personel Kepolisian Memphis p 7 Januari lalu, diduga mengemudi secara sembrono.
Tim pengacara keluarga Nichols, Ben Crump dan Anton Romanucci menuturkan, saat pengejaran terjadi, para personel kepolisian ‘menganiayanya hingga tidak bisa dikenali’.
Lima polisi yang memukuli Nichols itu juga berkulit hitam. Kelimanya pun dipecat setelah penyelidikan internal mendapati mereka menggunakan kekuatan yang berlebihan. Mereka juga gagal memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Nichols sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Kemudian, dia dinyatakan meninggal dunia pada 10 Januari lalu.
Kasus ini mengingatkan tindak kekerasan brutal lainnya oleh polisi terhadap seorang pria kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis pada Mei 2020. Saat itu, Floyd tewas tercekik oleh seorang polisi kulit putih yang menindih lehernya dengan lutut usai menangkapnya.
Editor: Rizki Audina/*