Anjlok! Nilai Tukar Rupiah Tembus ke atas Rp15.000/US$
BICARAINDONESIA-Jakarta : Pada perdagangan Senin (6/2/2023), nilai tukar rupiah anjlok melawan dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah kembali menyentuh level Rp15.000/US$.
Berdasarkan data Refintiv, pada pukul 09.03 WIB, depresiasi kemudian bertambah menjadi 1% ke Rp15.040/US$. Tanda-tanda rupiah bakal terpuruk sudah terlihat sejak Jumat malam pekan lalu. Saat itu, Indeks dolar AS melesat setelah rilis data tenaga kerja.
Departemen Tenaga Kerja AS menyebut, perekonomian Paman Sam mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 517 ribu orang sepanjang Januari. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi di atas survei Reuters sebanyak 185 ribu orang.
Selanjutnya, tingkat pengangguran yang diprediksi naik menjadi 3,6% malah turun menjadi 3,4%. Rata-rata upah per jam masih tumbuh 4,4% year-on-year, lebih tinggi dari prediksi 4,3%.
Dalam kondisi normal, ketiga hal tersebut adalah kabar baik. Namun, dalam kondisi saat ini, hal itu menjadi berita buruk. Pasar tenaga kerja yang kuat, begitu juga dengan rata-rata upah, berisiko membuat inflasi semakin sulit turun ke target bank sentral AS sebesar 2%.
Kemungkinan The Fed kembali akan agresif menaikkan suku bunga dan suku bunga tinggi bisa saja ditahan lebih lama lagi.
Untuk diketahui, pasar saat ini melihat puncak suku bunga The Fed di kisaran 4,75% – 5%. Artinya, akan naik 25 basis poin lagi dari level saat ini. Selain itu, The Fed juga diperkirakan akan memangkas suku bunganya di akhir tahun nanti. Akan tetapi, dengan rilis data pasar tenaga kerja yang masih kuat, harapan tersebut mulai terkikis.
Editor: Rizki Audina/*
