BICARAINDONESIA : Umat beragama di dunia tersentak ketika pernyataan seorang pendeta Hindu di India menjadi viral di media sosial, setelah melontarkan pidato kontroversial bernada kebencian terhadap umat Muslim dan ajaran Islam.
Dalam pidatonya, pendeta Hindu itu bahkan menyerukan pengikutnya untuk menyerang kota suci Mekah dan merebut Ka’bah dari umat Muslim.
Dilansir media online, muslimmirror.com, Rabu (12/4/2023), Yati Narsinghanand yang dikenal sebagai pendeta kuil Hindu Dasna di Ghaziabad dan anggota sayap kanan Hindu yang terkemuka di India, sudah sejak lama dikenal karena komentar-komentar anti-Islam yang dilontarkannya.
Hindutva Watch yang memantau serangan terhadap kelompok minoritas keagamaan India, memposting video pidato Narsinghanand via akun Twitternya. Disebutkan Hindutva Watch bahwa Narsinghanand menyampaikan pidato kebencian terhadap umat Muslim saat menghadiri Hindu Jagruti Samelan.
Dalam pidatonya, Narsinghanand menyerukan umat Hindu untuk mengambil sikap terhadap umat Muslim dan melakukan upaya untuk merebut ‘Mekah, tempat yang diduga sebagai lokasi kuil Mahadev’ berada.
“Hindu Rashtra adalah sebuah impian, kita tidak hanya akan merebut tapi juga Mekah … Sungai Gangga Mahadev mengalir dalam bentuk Zam Zam di sana,” ucap Narsinghanand dalam pidatonya seperti dikutip dari detikNews.
“Jika kalian tidak merebut Makkeshwar Mandir (merujuk pada Ka’bah), tidak ada kekuatan di Bumi yang bisa mengalahkan Islam,” cetus Narsinghanand kepada para pengikutnya.
Belum ada tanggapan resmi dari otoritas maupun Kepolisian India soal pidato kebencian Narsinghanand yang viral di media sosial itu.
Laporan muslimmirror.com juga menyebut bahwa sejumlah pejabat Partai Bharata Janata (BJP) yang kini berkuasa di India memiliki hubungan dekat dengan Narsinghanand. Disebutkan bahwa para pejabat BJP di India itu secara aktif mempromosikan dan mendukung Narsinghanand.
Bahkan salah satu pejabat BJP pernah meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk mencapai tujuan Narsinghanand, yakni ‘menghapus Islam dan umat Muslim dari muka Bumi ini’.
Pidato kebencian yang disampaikan Narsinghanand itu bukanlah yang pertama kali. Pada April tahun lalu, Narsinghanand bersama sejumlah penyebar kebencian lainnya ditangkap pihak berwenang karena menyampaikan pidato kebencian dalam acara Hindu Mahapanchayat.
Pidatonya pada saat itu menyatakan bahwa ’50 persen umat Hindu akan berpindah agama’ dalam waktu 20 tahun jika seorang Muslim menjadi Perdana Menteri (PM) di India.
Editor : Ty/dtc