BICARAINDONESIA-Amerika : Seluruh penerbangan domestik di seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) terpaksa dihentikan Rabu pagi (11/1/2023) waktu setempat. Hal itu terjadi menyusul matinya sistem peringatan penting yang memicu ribuan penundaan dan pembatalan penerbangan.
Berdasarkan laporan Otoritas Penerbangan Federal (FAA), upaya perbaikan sedang dilakukan. Namun penghentian penerbangan dari pagi itu telah menciptakan efek domino yang mengganggu seluruh penerbangan di Paman Sam sepanjang hari.
Mengutip AFP, Kamis (12/1/2023), FAA mengidentifikasi masalah pada sistem Pemberitahuan ke Sistem Misi Udara (NOTAM). Alat itu memberikan informasi kepada pilot tentang bahaya, perubahan fasilitas bandara dan informasi yang dapat mempengaruhi penerbangan.
Sejumlah maskapai juga memberitahukan penumpang soal ini. Dilaporkan pula penerbangan internasional yang masuk ke negara itu juga terkena dampak.
“Pelanggan dapat terus melihat beberapa penundaan dan pembatalan saat kami bekerja untuk memulihkan jadwal kami,” kata United Airlines.
Sementara itu, Gedung Putih bereaksi soal ini. Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan pada sebuah pengarahan bahwa penghentian itu karena otoritas menilai ini membahayakan penumpang.
“Sangat berhati-hati karena risiko keselamatan,” tegasnya.
Presiden Asosiasi Perjalanan AS mengatakan kejadian ini membuktikan jaringan transportasi Amerika sangat membutuhkan peningkatan yang signifikan. Ini diyakini semakin memukul industri setelah sebelumnya harus membatalkan ribuan penerbangan karena badai saat liburan Natal.
“Saya baru mengetahui bahwa penerbangan saya ditunda lagi,” kata Vince Hamilton, yang berada di Bandara Nasional Reagan dekat Washington untuk melakukan perjalanan ke Chicago, dan kemudian ke St. Louis.
“Saya harus mengejar bus yang mungkin akan saya lewatkan,” tambahnya.
Mengutip AFP lagi, ini merupakan perintah penghentian besar pertama setelah serangan 9/11. Menurut situs pelacakan penerbangan Flight Aware pukul 21.45 waktu setempat, lebih dari 1.300 penerbangan di dalam, masuk atau keluar AS telah dibatalkan dengan lebih dari 9.000 mengalami penundaan.
Editor : Tyan/CNBCIndonesia