x

Australia-Amerika Serikat Beri Syarat Ketat untuk Turis Asal China

3 minutes reading
Thursday, 5 Jan 2023 04:45 0 205 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Sejumlah negara memberikan syarat ketat bagi turis asal China akibat kembali melonjaknya kasus Covid-19 di negeri tirai bambu itu.

Kantor Berita AFP, Rabu (4/1/2023), melansir bahwa semakin banyak negara, termasuk seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis dan Jepang, yang memberlakukan persyaratan tes Covid-19 lebih ketat untuk seluruh turis China.

Merasa tidak terima dengan persyaratan itu, otoritas Beijing mengancam akan mengambil langkah balasan.

Syarat Negatif Covid-19 Australia

Pemberlakuan syarat negatif Covid-19 dimulai oleh Otoritas Australia pada hari ini, Kamis (5/1/2023). Semua turis yang tiba dari daratan utama China, Hong Kong, dan Macau harus memberikan hasil tes negatif yang diambil tidak kurang dari 48 jam sebelum keberangkatan ke Australia.

Sebelumnya, Kepala Otoritas Medis Australia Paul Kelly telah menyarankan pemerintah untuk tidak memberlakukan persyaratan itu. Kelly menyebut bahwa persyaratan wajib tes Covid-19 tidak memiliki ‘alasan kesehatan masyarakat yang memadai’.

“Ada konsensus kuat bahwa penerapan pembatasan apa pun untuk perjalanan dari China pada saat ini akan inkonsisten dengan pendekatan nasional terhadap pengendalian Covid-19. Pun tidak proporsional dengan risikonya,” sebut Kelly dalam arahannya.

Namun Treasurer Australia Jim Chalmers menegaskan bahwa pemerintah mengambil langkah itu karena ‘sangat berhati-hati’.

“Ini tentang bagian dunia, yang mana kami memiliki kekhawatiran soal transparansi,” ucap Chalmers.

Saat ditanya apakah pembatasan itu didasari motif politik, Chalmers mengatakan bahwa dirinya tidak memandangnya seperti itu.

“Pasti ada banyak kekhawatiran dalam komunitas kesehatan global terkait transparansi dan kualitas data yang kita lihat di China soal Covid-19,” sebutnya.

AS Tegaskan Aturan Tes Covid-19 Didasarkan Sains

Terkait reaksi keras yang diberikan China terhadap peraturan wajib tes Covid-19 untuk para turis dari wilayahnya, AS menegaskan bahwa peraturan itu telah didasarkan pada sains.

Washington DC dalam pernyataan terbaru juga menyebut, aturan wajib tes Covid-19 itu diterapkan karena kurangnya transparansi dari Beijing soal lonjakan kasus di wilayahnya beberapa waktu terakhir.

AS mewajibkan setiap penumpang udara yang berusia 2 tahun ke atas dari wilayah China untuk memberikan hasil tes negatif Covid-19 saat memasuki wilayahnya.

“Ini adalah pendekatan yang semata-mata dan secara eksklusif didasarkan pada sains,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Rabu (4/1/2023).

Price menjawab pertanyaan wartawan soal reaksi keras yang diberikan Beijing atas aturan wajib tes Corona.

Price menjelaskan, langkah-langkah yang diambil AS itu memiliki ‘kekhawatiran kesehatan masyarakat yang mendasarinya’.

“Karena adanya lonjakan kasus COVID-19 di RRC (Republik Rakyat China) dan kurangnya data pengurutan genom epidemiologi dan virus yang memadai dan transparan yang dilaporkan dari RRC,” jelasnya.

Price menegaskan AS siap untuk berbagi pasokan vaksin Covid-19 dengan China, yang selama ini gencar mempromosikan vaksin produksinya sendiri di luar negeri. Para pakar kesehatan internasional diketahui menyebut vaksin Covid-19 buatan China kurang efektif.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x