BICARAINDONESIA-Jakarta : Brasil menjadi salah satu negara dengan peningkatan jumlah pasien kanker penis tertinggi beberapa tahun belakangam. Jurnal JMIR Public Health and Surveillance pada 2022 menyebut, Brasil merupakan salah satu negara dengan tingkat kanker penis tertinggi, yaitu 2,1 per 100.000 pria.
Negara bagian Maranhao menjadi wilayah dengan pasien terbanyak, yakni sejumlah 6,1 pengidap per 100.000 pria. Kementerian Kesehatan Brasil mencatat, laporan 21 ribu kasus kanker penis pada periode 2012–2022. Sebanyak 4.000 pasien meninggal dan lebih dari 6.500 pasien diamputasi.
Menurut para pakar, ada beberapa faktor risiko yang terkait kanker penis, termasuk fimosis atau kondisi medis saat kulup melekat erat pada kepala penis. Merokok juga menjadi salah saty pemicu kanker penis.
Mauricio Dener Cordeiro dari Persatuan Urologi Brasil (SBU) mengatakan, faktor kebersihan juga dapat berkontribusi menyebabkan kanker penis.
“Ketika seorang pria tidak membuka kepala penisnya dan tidak membersihkan kulupnya dengan benar, akan terjadi sekresi (pengeluaran lendir) yang menumpuk,” katanya, dikutip Rabu (19/6/2024).
“Ini menciptakan lingkungan yang sangat menguntungkan bagi infeksi bakteri. Jika ini terjadi berulang kali, itu akan menjadi faktor risiko untuk munculnya tumor,” lanjutnya.
Selain kebersihan, Cordeiro mengatakan infeksi human papillomavirus (HPV) juga termasuk salah satu faktor risiko utama.
Dalam beberapa kasus, HPV dapat menyebabkan kanker mulut dan penis.
“Vaksinasi massal untuk melawan HPV sangat penting karena efektivitasnya yang tinggi dalam mencegah (kemunculan) lesi terkait,” katanya.
Editor: Rizki Audina/*