x

Ayah Tiri Pembunuh 2 Bocah di Medan Diringkus di Delitua

4 minutes reading
Monday, 22 Jun 2020 10:03 0 240 admin

BICARAINDONESIA-Medan : Kurang dari 1×24 jam, tim gabungan Polsek Medan Kota bersama Satreskrim Polrestabes Medan, berhasil meringkus Rahmadsyah, seorang pria yang diduga telah menghabisi 2 bocah anak tirinya di Jl. Brigjen Katamso, Kel. Sei Mati, Kec. Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara yang terungkap pada Minggu pagi, 21 Juni 2020 kemarin.

Informasi dari pihak Kepolisian menyebutkan, pria 31 tahun itu diringkus di lokasi persembunyiannya di kawasan Delitua, Kab. Deliserdang pada Minggu malam. Ketika itu, terduga pembunuh sadis itu diketahui tengah berupaya kabur keluar kota setelah dirinya diburon polisi.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka langsung digelandang ke Mapolsek Medan Kota. Namun sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penangkapan itu.

Namun kabar terbaru, polisi masih mendalami motif dibalik pembunuhan yang dilakukan secara biadab itu. Rencananya, Polsek Medan Kota juga akan menggelar pra rekonstruksi untuk mengetahui secara pasti dimana nyawa kedua korban dihabisi. Karena indikasinya, kedua bocah malang itu telah dibunuh beberapa hari sebelumnya.

Seperti diketahui, suasana di kawasan Jl. Brigjen Katamso, Kel. Sei Mati, Kec. Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu pagi (21/6/2020) sekitar pukul 08.30 WIB mendadak digegerkan dengan penemuan 2 jenazah bocah berusia belia dengan kondisi mengenaskan.

Satu jenazah ditemukan disekitar tumpukan sampah dan satu lagi terbujur di dalam selokan persisnya di depan Sekolah Global Prima.

Informasi yang dihimpun di lokasi , kedua bocah tak berdosa itu adalah 2 kakak beradik yakni Iksan Fatahilah, berusia 10 tahun dan Rafa Anggara, berusia 5 tahun yang selama ini diketahui bermukim di Jl. Brigjen Katamso, Gang Satria, Kec. Medan Maimun.

Jasad Iksan ditemukan disudut Bangunan Gedung Sekolah Global Prima dalam posisi terlentang dengan bagian wajah penuh luka memar diduga akibat dibenturkan kedinding tembok bangunan sekolah Global Prima

Sedangkan Rafa Anggara, ditemukan didalam selokal samping gedung sekolah Global Prima dengan posisi telentang serta ditutupi triplek dan karton. Jasad tak bernyawa bocah itu ditemukan 1 jam persis setengah jenazah sang kakak ditemukan.

Data yang dihimpun Binet, kisah pilu ini bermula rengekan kedua korban yang minta kepada ayah tirinya untuk dibelikan es krim. Bukannya mengabulkan permintaan kedua korban, pelaku yang diketahui berinisial R(31) itu malah naik pitam hingga akhirnya menghabisi nyawa kedua bocah malang itu.

Kasus ini sendiri terungkap saat Fathulzanah (30) ibu kandung kedua korban sekaligus istri kedua R, bertanya kepada pelaku melalui pesan Whatsapp tentang keberadaan kedua anaknya.

“Dimana anak-anakku” tanya Fathulzanah lewat pesan singkat.

“Kau cari anak-anakmu di Global Prima”, jawab si pelaku ketus.

“Lewat whatsapp dia juga mengaku telah membunuh kedua anakku dengan cara membenturkan kepala mereka ke dinding samping sekolah,” terang Ibu korban.

Untuk membuktikan ucapanya itu, Fathulzanah lantas mendatangi sekolah Global Prima. Ucapan pelaku ternyata benar. Disekitar sekolah itu dia mendapati kedua buah hatinya telah meninggal dunia, akibat luka dibagian kepala yang diduga akibat benturan keras.

Sontak Fathulzanah menjerit histeris membuat satpam sekolah Global Prima berhamburan ke arah sumber suara. Pihak keamanan sekolah swasta itu selanjutnya langsung menghubungi Polsek Medan Kota.

“Ibu itu menjerit-jerit bang, terus ku lihat di parit ada dua mayat anak-anak, pengakuan ibu itu keduanya adalah anak kandungnya” ungkap satpam yang enggan menyebutkan namanya itu.

Usai mendapat laporan, tak lama kemudian petugas Polsek Medan Kota tiba di lokasi bersama tim Inafis Polrestabes Medan. Setelah melakukan olah TKP, kedua jenazah langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk diautopsi.

Menanggapi peristiwa ini, Kapolsek Medan Kota, Kompol M Rikki Ramadhan saat dikonfirmasi membenarkan penemuan kedua jenazah tersebut. Hanya saja, ia belum bisa memastikan penyebab kematian, karena masih dalam proses penyelidikan.

“Benar ada dua jenazah anak-anak berumur 10 dan 5 tahun yang ditemukan di dalam parit sekolah Global Prima, namun belum bisa kita pastikan apa penyebabnya karena kita masih kerja di lapangan,” ucap Kompol Riki Ramadhan.

Menurut informasi, usai melakukan perbuatan biadab itu, sang ayah tiri langsung kabur dan kini masih diuber polisi.

Penulis/Editor : Yudis

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x