BICARAINDONESIA : Rasulullah SAW pernah didatangi seorang pezina yang telah mengakui perbuatannya hingga empat kali. Ada pula pezina yang mengaku perbuatannya hingga menyerahkan bayinya pada Rasulullah SAW demi menunjukkan keseriusannya bertaubat.
Kisah ini dinarasikan oleh Buraidah RA yang dinukil dari Mukhtashar Shahih Muslim. Suatu ketika, seorang pezina bernama Ma’iz bin Malik Al Islami datang menghampiri Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya telah menzalimi diri saya sendiri karena saya telah berbuat zina. Oleh karena itu, saya ingin agar engkau berkenan membersihkan diri saya.”
Namun, Rasulullah SAW tidak langsung memercayai perkataan pezina tersebut dan menolak pengakuannya. Hingga akhirnya, pezina tersebut kembali datang menemui Rasulullah SAW dan berkata,
“Ya, Rasulullah. Sesungguhnya saya memang benar-benar telah berbuat zina,”
Untuk kedua kalinya, Rasulullah SAW menolak pengakuan tersebut. Sebaliknya, Rasulullah mengutus seseorang untuk menemui kaumnya sekaligus menitipkan pesan untuk mereka. Pesan tersebut berisi, “Apa pendapat kalian jika saya beritahukan kepada kalian bahwa ada yang tidak beres pada pikiran Ma’iz bin Malik? Tetapi saya yakin bahwa kalian tidak akan merasa senang dengan apa yang telah diperbuatnya.”
Setelahnya, kaumnya pun menjawab pesan Rasulullah SAW dengan berbunyi sebagai berikut,
“Kami tidak yakin kalau sekiranya Ma’iz bin Malik itu terganggu pikirannya. Setahu kami ia adalah orang yang baik dan saleh di antara kami,”
Singkat cerita, Rasulullah SAW kembali didatangi oleh Ma’iz dengan pengakuan dan permintaan yang sama. Ia mengaku berzina dan meminta Rasulullah SAW untuk membersihkannya dari dosa tersebut.
Lagi-lagi, Rasulullah SAW bertanya pada kaumnya tentang kondisi akal pikiran Ma’iz yang kemudian dijawab dengan hal yang sama pula oleh para kaumnya. Mereka menjawab bahwa Ma’iz memiliki akal yang sehat dan termasuk orang yang baik.
Hingga akhirnya, ketika Ma’iz datang menemuinya hingga keempat kalinya, Rasulullah SAW sudah yakin dengan perbuatan Ma’iz dan mulai memerintahkan para sahabat untuk membuat lubang eksekusi bagi Ma’iz. Hingga hukuman rajam pun dilakukan.
Pezina lain juga pernah datang menemui Rasulullah SAW. Kali ini seorang perempuan dari Ghamidiyah yang bernama Buraidah. Ia mengaku telah berzina dan meminta Rasulullah SAW untuk membersihkan dosanya. Namun, Rasulullah SAW menolak pengakuannya.
Perempuan itu pun mendatangi Rasulullah SAW lagi dan berkata, “Ya Rasulullah, mengapa engkau menolak pengakuan saya? Mungkin alasan engkau menolak pengakuan saya adalah sama seperti engkau menolak Ma’iz bin Malik. Demi Tuhan, sekarang ini saya sedang mengandung bayi dari hasil hubungan gelap tersebut,”
Mendengar pengakuannya, Rasulullah SAW berkata, “Kalau kamu ingin tetap bertobat, sekarang pulang sampai kamu melahirkan,”
Singkat cerita, bayi yang dikandung Buraidah lahir dan ia pun masih berniat untuk bertobat. Ia kemudian kembali menemui Rasulullah SAW sembari menyerahkan bayinya yang masih dibungkus kain.
Namun, Rasulullah SAW tidak langsung menerimanya, sebaliknya beliau meminta perempuan itu untuk menyusui bayinya dan menyapihnya. Seiring berjalannya waktu, perempuan itu kembali lagi dengan menyerahkan bayi itu dengan sekerat roti.
“Ya Rasulullah, sesungguhnya bayi kecil ini telah saya sapih dan ia sudah dapat menikmati makanannya sendiri,”
Setelahnya barulah Rasulullah SAW menerima bayi tersebut untuk diserahkan kepada sahabatnya untuk mengurusnya. Hingga akhirnya, eksekusi untuk pezina tersebut baru diperintahkan oleh Rasulullah SAW.
Pada saat eksekusi, sahabat nabi, Khalid bin Walid terlihat mencaci maki perbuatan perempuan itu. Namun, ia pun diperingati Rasulullah SAW yang berkata, “Tenangkanlah dirimu hai Khalid! Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya perempuan itu telah benar-benar bertobat dan jika orang yang berbuat dosa besar bertobat sepertinya pasti akan diampuni dosanya.”
Editor : Tyan/dtc
No Comments