BICARAINDONESIA-Sudan : Menyusul terus berkecamuknya perang saudara di Sudan, sejumlah mahasiswa yang terjebak perang meminta segera dievakuasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) ke lokasi yang lebih aman.
Permintaan ini mereka ajukan karena perang senjata atau baku tembak antara tentara Sudan dan Paramiliter Rappid Support Forces (RSF) di Khartoum, ibu kota Sudan terus terjadi hingga Kamis siang (20/4/2023) waktu setempat.
Salah satu mahasiswi asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Mala Hasyimi (25) mengatakan baku tembak masih terus terjadi di Kota Khartoum. Bahkan, kata Mala, para warga negara Indonesia (WNI) masih belum bisa beraktivitas di luar tempat tinggal karena masih ada dentuman dan tembakan.
“Benar. Di luar masih terjadi baku tembak dari kedua kubu. Bahkan kami belum bisa keluar rumah hanya sekedar membeli bahan makanan,” kata Mala kepada wartawan, Kamis malam.
Menurut mahasiswi yang kuliah di kampus IUA Jurusan Islamic Studies itu, sejak dua hari terakhir dia bersama beberapa WNI yang tinggal di Kota Khartoum sempat melihat langsung baku tembak antara dua kubu.
“Ya sejak dua hari terakhir baku tembak semakin parah. Hari ini kedua kubu saling baku tembak di Bandara Kota Khartoum,” ungkapnya.
Selain Mala, Abdurrasyid mahasiswa asal Malili Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan mengaku kedua kubu sempat baku tembak pada jarak yang tidak terlalu jauh dari Kota Khartoum.
“Kedua kubu masih saling tembak di bandara. Karena kedua belah pihak sama-sama ingin menguasai bandara yang jaraknya sekitar enam kilometer dari lokasi kami,” kata Rasyid.
“Jadi kawan-kawan hampir semuanya minta segera dievakuasi. Tapi mungkin ini sulit dilaksanakan, karena perang belum jeda,” imbuhnya.
Saat ini, kata Rasyid, kondisi seluruh akses untuk jalur evakuasi ditutup total. Bahkan bandara internasional sampai saat ini belum ada kejelasan siapa yang berhasil menguasai.
“Tapi di tempat lain, kalau di sekitaran lokasi kami hanya sesekali terdengar tembakan ketika pesawat tempur lewat. Ini membuat kami waswas,” pungkasnya.
Editor : Ty/dtc