BICARAINDONESIA-Batubara : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batubara terus bersiaga. Ini dilakukan menyusul adanya perkembangan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang menyatakan hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Batubara hingga Jumat (20/8/2021).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batubara, Sa’ban Efendi, melaporkan kondisi cuaca terpantau dalam kondisi mendung disertai angin kencang dan dapat berpotensi menjadi hujan. Berdasarkan pantauan lapangan dan dikonversikan dengan informasi prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, maka pihaknya meminta seluruh tim agar siaga penuh 24 jam.
“Cuaca angin kencang dan mendung. Kami siaga 24 jam,” kata Sa’ban Efendi, Kamis (19/8).
Pada laporan sebelumnya, intensitas hujan lebat yang terjadi sejak Minggu (16/8) hingga Senin (17/8) telah mengakibatkan debit air beberapa sungai di Kabupaten Batubara mengalami kenaikan. Hal itu menyebabkan tanggul jebol di sejumlah titik.
Selain itu dilaporkan bahwa ada air kiriman dari wilayah hulu di wilayah administrasi Kabupaten Asahan. Akibat kiriman air itu sedikitnya 31 desa di 4 kecamatan terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 30 – 50 sentimeter.
Hasil dari kaji cepat yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Batubara, ada sebanyak 5.806 rumah yang ditinggali terdampak banjir. Di samping itu, lahan perkebunan atau pertanian seluas 4.778,5 hektar juga terdampak.
Menurut data kaji cepat per Kamis (19/8) pukul 17.00 WIB, rincian wilayah terdampak meliputi Desa Kwala Sikasim, Desa Sido Mulyo, Desa Perkebunan Sei Balai, Desa Perjuangan. Desa Suka Ramai, Desa Suko Rejo, Desa Bejangkar, Desa Durian, Desa Sei Balai, Desa Perkebunan Sei Bejangkar, Desa Tanah Timbul, Desa Mekar Baru dan Desa Mekar Mulyo di Kecamatan Sei Balai.
Berikutnya adalah Desa Tanjung Mulya, Desa Sei Mataram, Desa Pematang Rambai dan Desa Jati Mulia di Kecamatan Nibung Hangus. Kemudian Desa Bangun Sari, Desa Binjai Baru, Desa Perkebunan Petaral, Desa Sei Muka, Desa Desa Karang Baru, desa Glugur Makmur, Desa Sumber Tani, Desa Mekar Baru dan Desa Petatal di Kecamatan Datuk Tanah Datar.
Adapun selanjutnya Desa Benteng, Desa Padang Genting, Desa Labuhan Ruku, Desa Pahang dan Desa Indah di Kecamatan Talawi.
Efendi mengatakan, banjir yang merendam beberapa desa sudah mulai mengalami penurunan. Namun sejumlah desa lainnya justru mengalami kenaikan. Oleh sebab itu, pihak BPBD Kabupaten Batubara terus meningkatkan kesiapsiagaan untuk meminimalisir adanya potensi dampak bencana hidrometeorologi yang lebih luas lagi.
“Memang ada penurunan di beberapa desa, tapi ada juga yang mengalami kenaikan. Dengan melihat perkembangan kondisi dari BMKG untuk prakiraan cuaca hujan lebat dan angin kencang, maka kami bersiaga penuh,” ungkap Efendi.
Editor: Ika/Rilis
No Comments