BICARAINDONESIA-Mandailing Natal : Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), Jakfar Sukhairi Nasution menetapkan status tanggap darurat bencana untuk kawasan Kabupaten Madina. Penetapan Statun itu dikeluarkan setelah banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Madina selama 14 hari terhitung 18-31 Desember 2021.
Jakfar Sukhairi Nasution menetapkan SK Pos Komando Darurat Kejadian Banjir dan Tanah Longsor dengan menunjuk Sekda Kabupaten Mandailing Natal sebagai komandan dan Kalaksa BPBD sebagai wakil komandan.
Banjir merendam 16 kecamatan dan sedikitnya 2.108 kepala keluarga terdampak. Ketinggian banjir bahkan mencapai 2 meter atau sampai ke atap rumah. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada Jumat, (18/12/2021) pukul 18.00 WIB.
“Ada 16 kecamatan yang terendam banjir dan 2.108 kepala keluarga terdampak. Banjir melanda sejak Jum’at (17/12). Banjir disebabkan sungai meluap karena intensitas hujan tinggi,” kata Kasi Pemulihan Sosial Ekonomi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Julinaida Hasibuan, dikutip dari CNNIndonesia, Senin (20/12/2021).
Adapun 16 kecamatan yang terdampak banjir yakni, Kecamatan Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Batang Natal, Panyabungan, Hutabargot, Sinunukan, Panyabungan Barat, Panyabungan Timur, Panyabungan Selatan, Panyabungan Utara, Nagajuang, Siabu, Muara Batang Gadis, Batahan dan Kotanopan.
Ketinggian air dikatakan Julinaida juga bervariasi, dari mulai satu meter hingga dua meter. Penyebabnya karena lokasi berdekatan dengan sungai. Warga yang rumahnya terdampak banjir parah sudah dievakuasi.
“Di beberapa titik ada sampai 2 meter, sampai ke atap rumah. Paling tinggi di kelurahan Tapus sampai 2 meter. Kurang lebih 101 jiwa mengungsi. Tapi di Kelurahan Tapus yang di Kecamatan Lingga Bayu bertambah. Ini kita masih merekap data,” katanya.
Selain banjir kata Julinaida, ada sekitar lima titik di Madina terjadi longsor. Material longsor bahkan sempat menutup jalan lintas Sumatera. Saat ini petugas masih melakukan pembersihan material longsor.
“Masih dilakukan pembersihan material longsor untuk membuka akses jalan dengan mendatangkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mandailing Natal,” ungkapnya.
BPBD terus melakukan pendataan. Selain itu juga mendirikan dapur umum serta posko pengungsian.
“Kami juga berkoordinasi dengan instansi dan lembaga terkait untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak,” ujarnya.
No Comments