BICARAINDONESIA-Aceh : Banjir melanda Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Akibatnya, 18.610 warga terpaksa harus mengungsi akibat banjir yang menggenangi rumah mereka. Mereka mengungsi di 29 titik lokasi pengungsian.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) diketahui bahwa hingga saat ini sudah 92 desa di 12 kecamatan yang tergenang banjir.
Adapun kecamatan itu masing-masing di Pirak Timu, Matangkuli, Lhoksukon, Paya Bakong, Samudera, Cot Girek, Tanah Luas, Langkahan, Dewantara, Nisam, Muara Batu dan Kecamatan Geureudong Pase. Ketinggian air hingga kini bervariasi di sejumlah lokasi mulai 70 cm hingga 1 meter.
Kepala BPBA Ilyas mengatakan, banjir terparah terjadi di Kecamatan Matangkuli yang merendam 25 desa dan Kecamatan Pirak Timu yang merendam 23 desa.
Banjir tersebut, kata dia, terjadi karena hujan deras dan luapan Sungai Krueng Keureuto dan Pirak.
“Data sementara total korban mengungsi yang terdata 5.104 KK/18.160 jiwa,” ujar Ilyas kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).
Selain itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Utara juga menyebabkan terendamnya persawahan warga seluas 230 hektare.
“Selain rumah warga, banjir juga merendam persawahan warga. Dari data yang diperoleh seluas 230 hektare,” kata dia.
Ilyas mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai Krueng Keureto dan Krueng Pirak waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah masih tinggi.
“Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak panik,” ucapnya.
Hingga kini di sejumlah lokasi air banjir berangsur surut. Namun BPBA tetap memantau kemungkinan banjir susulan.
No Comments