BICARAINDONESIA-Sidoarjo : Seorang ayah asal Sidoarjo berinisial H, tega mencabuli anak tirinya. Tak cuma sekali, perbuatan bejat pria 49 tahun itu dilakukannya hingga berkali-kali.
Aksi biadab itu terungkap ketika korban melapor kepada bibinya tentang keadaannya yang sudah tidak perawan lagi. Bunga (sebut saja begitu) mengaku keperawanannya telah direnggut ayah tirinya. Mendengar hal itu, bibi korban terkejut.
Bibi korban kemudian meminta penjelasan lebih lanjut. Berdasarkan pengakuan korban perbuatan tersebut sudah lama dilakukan ayah tirinya. Selama ini, korban menyimpan perbuatan bejat pelaku karena takut dengan pelaku.
“Aku enggak berani cerita. Karena aku diancam. Aku enggak berani ngomong ke ibuku dan enggak berani ngomong ke Pakdeku,” kata bibi korban, K, menceritakan pengakuan korban, Jumat (17/2/2023) seperti dilansir detikcom.
Menurut K, perbuatan bejat pelaku sudah dilakukan saat korban masih sekolah di pondok. K lantas mengonfirmasi kepada ibu korban. Ibu korban yang juga terkejut, kemudian meminta penjelasan korban secara langsung.
K menceritakan dari pengakuan korban perbuatan bejat pelaku dilakukan saat ibu korban tak ada di rumah. “Kasian sekali saya. Apalagi dia sudah enggak punya ayah (meninggal),” imbuhnya.
Ibu korban, I, membenarkan jika anaknya mengaku telah dicabuli ayah tirinya. Korban akhirnya memberanikan bercerita setelah tak kuat menyimpan perbuatan bejat ayah tirinya.
“Akhirnya uneg-unegnya diceritakan,” katanya.
Mendapat pengakuan tersebut, I kemudian menginformasi langsung kepada ayah tiri korban, H, yang tak lain suaminya. Namun, H tak mengakuinya. Pengakuan H membuat I tak percaya begitu saja. I lalu membawa Bunga ke Puskesmas untuk visum.
Namun hasil visum tersebut tak ditunjukkan pihak Puskesmas. Hanya saja, lanjut I, dirinya merasa hancur. “Perasaan hancur. Makanya saya buktikan sendiri ke Puskesmas,” beber I.
Kasubbag Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono membenarkan adanya kasus itu. Novi mengatakan kasus tersebut sedang dalam penanganan.
“Masih dalam proses penanganan oleh rekan-rekan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Sidoarjo,” kata Novi.
Editor : Tyan/*