BICARAINDONESIA-Jakarta : Walaupun sudah berstatus demisioner sejak tanggal 9 Juni 2023 lalu sesuai dengan Surat Peringatan No : 001/SPer/PP-IWO/VII/2023 yang dirilis Plt Ketua Umum PP Ikatan Wartawan Online (IWO) Ade Mulyana, nyatanya Jodhi Yudono, Dwi Christianto dan Telly Natalia, masih terus ‘bergerilya’ untuk mencari simpati dari anggota pengurus wilayah (PW) di tingkat provinsi dan pengurus daerah (PD) di kabupaten/kota di Indonesia dengan terus mengatakan namakan sebagai pimpinan IWO.
Belakangan, cara-cara tak terpuji, inskonstitusi dan pembunuhan karakter (character assasin) turut dilakukan trio bekas KSB PP IWO Pusat itu, dengan mengeluarkan surat pemecatan terhadap 5 Ketua PW IWO yang notabene sebagai anggota sterring commite (SC) Mubes II Tangerang, sebagai satu-satunya produk legal yang tersisa.
Merespons hal tersebut, Plt Ketua Umum PP IWO Ade Mulyana menegaskan, apa yang dilakukan Jodhi Yudono dan kedua pengikutnya jelas sebuah bentuk inskontitusional yang diduga sebagai upaya merusak organisasi.
“Seharusnya Jodhi itu legowo. Sadar diri bahwa kepemimpinannya tidak diharapkan lagi di IWO. Jadi jangan memaksakan kehendak, sadar diri saja,” tegas Ade dalam statement tertulisnya, Kamis (13/7/2023).
Ade juga menilai, sikap Jodhi Cs merupakan gambaran kelompok ‘post power syndrome’, serakah dan tak mau menerima kenyataan.
“Seharusnya dia (Jodhi) sebagai orang tua dan dituakan di organisasi, bisa menjadi panutan bagi rekan-rekan wartawan di dalam IWO, bukan sebaliknya malah terkesan sengaja menimbulkan perpecahan dan kebencian,” sesalnya.
Pemegang lisensi wartawan UKW Utama dari Dewan Pers ini juga mengaku sangat kecewa dengan manuver Jodhi, yang sebenarnya sama statusnya dengan Ade Mulyana selaku pendiri IWO.
“Dari apa yang dilakukanya jelas menggambarkan bahwa yang bersangkutan ternyata tidak memahami apa itu organisasi, bahkan rekan-rekan di IWO menilai dia tak memiliki jiwa leadership. Selain tak mampu membawa perubahan di IWO selama 5 tahun memimpin, malah setelah jabatannya berakhir ia berupaya merusak organisasi,” tandasnya.
Untuk menghentikan manuver kelompok perusak organisasi, Ade mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan penasehat hukum untuk melakukan gugatan dan melaporkannya secara pidana.
“Rekan-rekan Ketua PW IWO seperti Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Lampung akan melaporkan Jodhi Cs ke Polda masing-masing dan kami akan segera mendaftarkan gugatan ke PN Jakarta Timur,” sebutnya.
Ade Mulyana juga menyatakan, meski berbagai dinamika terus menerpa IWO akibat ulah oknum-oknum tersebut, namun hal tersebut tak mengganggu persiapan Mubes II Lanjutan yang dijadwalkan digelar di Jakarta pada awal September 2023.
“Kami harap kawan-kawan bisa memahami, mana pimpinan IWO yang menjalankan konstitusi dan mana yang abal-abal. Tapi intinya berbagai kejadian ini diharap tidak mengganggu konsentrasi kawan-kawan untuk secepatnya mendapatkan ketua umum IWO definitif pada Mubes nanti,” pungkas Ade
Sementara itu, penasehat hukum SC Mubes II Tangerang, Arfan, SH menuturkan bahwa gugatan akan segera dimasukkan ke PN Jakarta Timur sesuai dengan locus delicti dari alamat notaris yang mengeluarkan.
“Dalam waktu dekat akan kita masukkan (gugatan) ke PN. Di samping itu, kami juga tengah menyiapkan somasi ke sejumlah media yang ikut menyebarkan berita bohong dalam pemberitaan dari rilis yang dibuat bekas Ketum IWO Jodhi Yudono, menyiapkan laporan ke Dewan Pers dan laporan pidana terkait UU ITE karena telah merugikan klien kami,” ujarnya.
Penulis/Editor : Ty/*