BICARAINDONESIA-Sulsel : Sebanyak 18 orang dinyatakan meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang menerjang dua lokasi, yakni di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Jadi ada dua titik tanah longsor, tim gabungan saat ini sedang melaksanakan evakuasi terhadap para korban di lokasi kejadian,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, Amson Padolo, Minggu (14/4/2024) kemarin.
Dia mengatakan bencana alam tanah longsor terjadi di dua lokasi yang berbeda. Kejadian pertama di Dusun Putu, RT Bekak, Lembang Rendang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Sabtu (13/4/2024) sekira pukul 23.00 Wita.
Data korban tertimpa material tanah longso, yaitu empat orang meninggal dunia bernama Indo Luka, Ambe Dian, Karopa, dan Luaran. Sedangkan korban selamat dua orang yakni Fitri Rante dan Indo Marni.
Penyebab terjadinya bencana dipicu hujan dengan intensitas sedang-tinggi selama beberapa hari dan kondisi tanah yang tidak stabil mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang menimbun sejumlah rumah beserta penghuninya. Kerugian ditaksir ratusan juta Rupiah.
Sedangkan kejadian tanah longsor di lokasi kedua Dusun Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Sabtu sekira pukul 23.30 Wita.
Tercatat 14 orang dinyatakan meninggal dunia, dua korban selamat namum terluka, serta dua korban masih dalam pencarian.
Korban meninggal dunia adalah, Dala (laki-laki usia 40 tahun), Bertha Bine (perempuan usai 35 tahun), Putri (usia 5 tahun), Weno (laki-laki usia 2 tahun), Wiris alias Dado (laki-laki usia 6 tahun), Marcel Oda (laki-laki usia 16 tahun) Agustinus Bongga (laki-laki 20 tahun), Mala (laki-laki usia 60 tahun), Baru (laki-laki usia 40 tahun), Endi (laki-laki usia 15 tahun), Matius Kottong (laki-laki usia 35 tahun) Aco (laki-laki usia 37 tahun), Mase’ (laki-laki usia 38 tahun) dan Jimmy (laki-laki usia 27 tahun).
Penyebabnya hamper sama, dampak hujan dengan intensitas sedang-tinggi selama beberapa hari dan kondisi tanah yang tidak stabil atau mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang menimbun sejumlah rumah warga di saat warga tertidur. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel membenarkan kejadian tersebut. Tercatat data sementara korban terdampak tanah longsor sebanyak 24 orang, 18 orang dinyatakan meninggal dunia, dua dinyatakan hilang dan empat orang dinyatakan selamat.
“Saat ini tim SAR Gabungan masih melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban yang masih dinyatakan hilang. Personil Basarnas telah diturunkan di dua lokasi kejadian termasuk melakukan assesmen atas kejadian tersebut,” kata Maxianus.
Penulis/Editor : */Abdi