x

Bentang Rontek Bertuliskan ‘Dipisahkan Qunut, Disatukan Tambang’, Aksi Aktivis Sindir MU dan NU

1 minutes reading
Sunday, 28 Jul 2024 00:26 0 213 admin

BICARAINDONESIA-Yogyakarta : Keputusan Muhammadiyah untuk ikut mengelola bisnis tambang setelah ormas mendapat legalisasi dari pemerintah, mulai menuai protes. Forum Cikditiro secara tegas mendesak Pimpinan Pusat Muhammadiyah berani menolak.

Protes itu dilakukan sejumlah aktivis dari Forum Cik Ditiro saat menggelar aksi di depan kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), di tengah berlangsungnya Konsolidasi Nasional PP Muhammadiyah pada 27-28 Juli 2024, Sabtu (27/7/2024).

Tak hanya menggelar mimbar bebas sambil membakar ban bekas, mereka juga turut membentangkan rontek bernada sindirian kepada PP muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Salah satu rontek yang menjadi perhatian bertuliskan “Dipisahkan Qunut, Disatukan Tambang”. Rontek tersebut sebagai bentuk sindiran kepada PP Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang memilih menerima konsesi tambang dari pemerintah.

Sana Ullaili dari SP Kinasih mengatakan korban dari tambang sendiri adalah anggota atau simpatisan ormas keagamaan. “Seharusnya ormas sangat mudah mengambil sikap, yakni bersama masyarakat menolak dan mengharamkan segala bentuk perusakan,” ujarnya.

Inisiator Forum Cik Ditiro Masduki menilai Muhammadiyah memiliki kontribusi yang besar di berbagi bidang sehingga harus dijaga darurat risiko merusak masyarakat.

Kami mohon PP Muhammadiyah menolak pemberian izin tambang batubara untuk ormas keagamaan,” tegasnya.

Editor : Ty/jpnn

 

LAINNYA
x