BICARAINDONESIA-Lubukpakam : Bentrokan antara 2 organisasi Pemuda Pancasila (PP) dengan Ikatan Pemuda Karya (IPK) terjadi di Jl. Penampungan, Dusun III, Desa Delitua, Kec. Namorambe, Kab. Deliserdang, Rabu malam, 20 Januari 2021 sekitar pukul 22.30 WIB.
Dalam peristiwa yang turut diwarnai aksi saling lempar tersebut, Kasatreskrim Polresta Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus turut menjadi korban kebrutalan puluhan orang dari kedua kelompok bertikai.
Kabar itu turut dibenarkan Wakapolresta Deliserdang, AKBP Julianto P Sirait ketika dikonfirmasi wartawan di Mapolresta Deliserdang.
“Oh, kelempar saja. Jadi, pas melerai, itu kan ada dua kubu, IPK dan PP. Persoalan isu hoaks, yang dibilang ada penculikan salah satu anak anggota ormas. Setelah kita cek dan konfirmasi, ternyata tidak ada. Tapi itulah menjadi pemicu. Belum lagi ada dibilang ada yang dipukuli dari pihak sebelah,” ungkap Julianto, Jum’at (22/1/2021)
Ia juga menyebutkan sudah ada yang diamankan, namun tidak tahu persis berapa orang. “Ada yang kita amankan, cuma berapa orangnya nanti kita tanya Kasatreskrim ya,” kata Julianto menjawab pertanyaan.
Selain itu, dalam insiden itu dilaporkan pula, mengakibatkan jatuhnya 2 korban berstatus pelajar bernama Sukanta Ginting (16) dan Carlos Ginting (15), warga Dusun III, Desa Delitua, Kec. Namorambe.
Satu unit sepeda motor Yamaha RX King dan mobil Taft GT juga rusak akibat bentrokan itu.
Bentrokan itu sendiri diketahui bermula sekitar pukul 22.00 WIB, ketika Saridon, anggota PP Namorambe, yang berboncengan sepeda motor dengan temannya, melintas di Kantor Sekretariat IPK Namorambe.
Saat melintas itu, Saridon dan temannya diduga menggeber sepeda motornya. Apa yang dilakukan Saridon dan temannya itu membuat Said, anggota IPK Namorambe dan temannya, memaki Saridon. Cekcok mulut pun terjadi.
Tak terima dimaki, Saridon mengadu ke Sekretaris Pimpinan Anak Cabang (PAC) PP Namorambe di warungnya.
Pukul 22.15 WIB, Said, anggota IPK, bersama teman-temannya mengendarai 10 sepeda motor menemui Dodo di warungnya. Terjadilah keributan. Anggota IPK Namorambe tersebut merusak sepeda motor Yamaha RX King bercat loreng PP. Setelah itu, para anggota IPK tersebut pergi begitu saja.
Tak lama, sejumlah anggota PP mengendarai mobil Taft GT bercat loreng PP datang ke lapangan parkir Rumah Sakit (RS) Insani. Tiba di lokasi, mereka turun dari mobil dan langsung mengejar Sukanta Ginting, Carlos Ginting dan Ilham, yang saat itu sedang menjaga parkir (dikelola IPK).
Melihat hal itu, Sukanta, Carlos dan Ilham langsung melarikan diri. Saat lari, Sukanta terjatuh dan dipukuli para anggota PP tersebut.
Bentrokan meluas. Pukul 22.30 WIB, massa IPK dengan massa PP Namorambe, berlanjut ke Jl. Penampungan, Dusun III, Desa Delitua, Namorambe. Masing-masing anggota OKP itu pun terlibat aksi saling lempar botol.
Massa IPK dari arah Medan Johor menuju Namorambe, sedangkan massa PP dari arah berlawanan, Namorambe ke Medan Johor.
Pukul 22.50 WIB, Kasatreskrim Polresta Deliserdang, Kompol M Firdaus bersama sejumlah anggotanya tiba di lokasi. Diikuti personel Polsek Namorambe. Polisi menghadang kedua belah pihak dan menyuruh massa kedua OKP untuk membubarkan diri.
Pasca bentrokan, Sukanta Ginting dan Carlos Ginting yang bukanlah anggora organisasi, lalu membuat laporan ke Polsek Namorambe atas kasus penganiayaan. Selain pelajar, diketahui keduanya bekerja menjaga parkir di RS Insani yang dikelola pentolan IPK Namorambe, David Barus.
Penulis : Budi
Editor : Yudis
No Comments