BICARAINDONESIA-Percut Seituan : Bentrokan 2 kubu organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang dipicu perebutan lahan garapan eks hak guna usaha (HGU) PTPN2 di kawasan Jalan Bhineka Tunggal Ika, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, kembali pecah.
Dalam peristiwa yang terjadi Jum’at petang, 5 Maret 2021 semalam sekitar pukul 18.45 WIB, 2 ormas yang bertikai yakni AMPI di bawah pimpinan Usmadi Bondan dengan kader Pemuda Pancasila (PP) di bawah pimpinan Wakil Sekretaris Komando Inti PP Sumut, Fadli.
Informasi yang dihimpun Bicaraindonesia di lapangan, kembali pecahnya bentrokan yang dikabarkan terlibat dendam sejak lama, bermula saat kubu AMPI melakukan pembangunan rumah diatas lahan garapan eks HGU PTPN 2.
Tak lama kemudian, sekelompok orang dari PP di bawah kendali Fadli, mendatangi lokasi tersebut. Di tempat tersebut, perdebatan pun terjadi setelah kedua kubu saling klaim atas lahan yang menjadi pangkal masalah.
Adu argumen yang semakin memanas. Apalagi saat kelompok Usmani Bondan bersikukuh tak mau angkat kaki, dengan asalan lahan itu sudah mereka kuasai sejak lama. Sedangkan kubu Fadli menuduh bahwa kelompok rivalnya itu telah melakukan penyerobotan.
Karena tak juga ada tititk temu, membuat situasi semakin memanas hingga akhirnya bentrokan pecah. Sedikitnya 3 orang dari kubu AMPI mengalami luka setelah bagian perut, paha dan kaki mereka terkena panah. Untuk menyelamatkan mereka, ketiga korban langsung dievakuasi ke rumah sakit Citra Medika , Tembung untuk mendapatkan perawatan medis.
Seorang warga sekitar yang bermukim di sekitar lahan yang menjadi rebutan itu menuturkan, bahwa pertikaian kedua kubu itu sudah berlangsung sejak lama.
“Bentrok antara kubu Bondan dan Fadli ini bukan yang pertama. Mereka ini sudah lama bersitegang dan gara-gara lahan ajalah ujungnya bentrok,” terang warga yang enggan menyebutkan namamya.
Warga juga mengaku sangat resah dengan masalah klasik di atas lahan garapan yang berulang kali terjadi.
“Kita masyarakat repot jadinya kalau seperti ini. Lihatlah masyarakat yang jualan pada tutup, yang mau lewat pun takut. Mereka perang bawa-bawa senjata tajam, parang, panah takutnya kita yang gak tau apa-apa jadi kena sasaran,” sebutnya dengan raut wajah cemas.
Sementara, setelah menerima informasi dari warga sekitar terkait bentrokan 2 ormas, tak lama kemudian Kapolsek Percut Seituan AKP Janpiter Napitupulu dan jajarannya, langsung turun ke lapangan. Dengan membawa peralatan lengkap, petugas langsung menyisik lokasi bentrok guna mentralisir keadaan.
Dalam penyisiran tersebut, sejumlah barang bukti diantaranya 10 pucuk anak panah berhasil diamankan. Sejumlah anggota dari kedua ormas juga turut ditangkap. Semuanya lantas diboyong ke Mapolsek Percut Seituan.
Mediasi yang diinisiasi pihak kepolisian setempat juga dilakukan. Namun karena tidak ada kesepakatan dari kedua belah pihak, polisi akhirnya bersikap tidak memperkenankan segala bentuk aktivitas di atas lahan sengketa pemicu bentrokan itu.
Penulis : Feri
Editor : Yudis
No Comments