BICARAINDONESIA-Jakarta : Sebuah gletser yang berlokasi di dekat stasiun penelitian Halley Inggris dan berukuran setara dengan London terlepas dari Antartika.
BBC pada Kamis (26/1/2023) melansir, proses itu tidak mengejutkan para ilmuwan. Sebab pertumbuhan retakan besar gunung es baru (di Beting Es Brunt) yang belum diberi nama selama dekade terakhir itu, selalu dipantau.
Diketahui, Beting Es Brunt atau Brunt Ice Shelf adalah lokasi Stasiun Riset Halley British Antarctic Survey (BAS). Sebanyak 21 ilmuwan berada di stasiun itu, mereka tetap merasa aman dan akan terus bekerja hingga dijemput awal bulan depan. Stasiun Halley berada sekitar 20 km dari garis pecahan gletser tersebut.
Peneliti British Antarctic Survey (BAS) memantau gletser itu dengan serangkaian perangkat GPS di area tersebut. Alat itulah yang menyampaikan informasi tentang pergerakan es yang disalurkan ke markas besar badan tersebut di Cambridge.
Pejabat akan memeriksa citra satelit saat tersedia. Mereka ingin melihat bahwa tidak ada ketidakstabilan tak terduga yang muncul di sisa platform lapisan es yang menahan Halley.
Gunung gletser berukuran serupa, yang dikenal sebagai A74, pecah pada Februari 2021. Pada saat itu, diperkirakan bahwa pelepasannya mungkin memulai perpisahan terbaru, tetapi peristiwa ini di luar prediksi.
Gletser seluas London yang pecah itu ada di kawasan Brunt Ice Shelf. Itu seperti semenanjung gletser mengambang yang mengalir dari benua Antartika ke Laut Weddell.
Laut Weddell adalah sektor Antartika yang langsung menghadap ke selatan Samudra Atlantik, sedangkan Brunt berada di sisi timur laut. Seperti semua rak es, secara berkala akan melahirkan gunung es.
Sebelum gletser dan A74 terbaru ini, bongkahan besar terakhir yang lepas dari Brunt terjadi pada tahun 1971.
Editor: Rizki Audina/*