BICARAINDONESIA-Jakarta : Berhasil membongkar kasus DMV Website Scampage milik Pemerintah Amerika Serikat, dua mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Indonesia, yakni Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu jadi pembicara di Markas Besar Federal Bureau Investigation (FBI), Cleveland, Ohio, Selasa (11/10/22).
Dikutip dari Kompas.com, kedua mahasiswa Magister Kajian Ilmu Kepolisian Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) ini mendapat apresiasi dari Pemerintah AS dan diundang secara resmi ke Markas FBI.
Dalam kesempatan tersebut, keduanya menjelaskan tentang bagaimana teknik penyelidikan dan penyidikan terhadap dua tersangka kasus pemalsuan website yang kini telah resmi ditahan oleh pihak kepolisian.
Diketahui, sebelumnya terjadi kasus kejahatan pemalsuan website oleh dua orang WNI terhadap situs resmi Pemerintah AS yang sempat menghebohkan publik di sana.
Hal ini bisa terjadi karena dua pelaku scammer tersebut secara sengaja memalsukan website dengan tujuan mendapatkan data pribadi warga negara Amerika.
Diduga motif dari kejahatan tersebut untuk menyalahgunakan dana bantuan Covid-19 bagi warga AS dan menjualnya untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Eko mengatakan, kasus yang dalam penanganannya ini, melibatkan dua institusi, yaitu FBI dan Polda Jawa Timur dengan Tim Siber Ditreskrimsus (Direktorat Reserse Kriminal Khusus).
“Menurut Kapolda Jatim, Nico Afinta data pribadi tersebut digunakan untuk mencairkan dana PUA (Pandemic Unemployment Assistance) atau dana bantuan bagi pengangguran warga AS senilai USD 2000 untuk setiap satu data orang dan dijual lagi seharga USD 100 setiap satu data orang,” papar Eko.
Tidak hanya itu, Eko dan Harianto juga berhasil memperoleh informasi terkait data yang telah didapatkan melalui percakapan WhatsApp dan Telegram, berjumlah sekitar 30.000 data.
Editor: Rizki Audina
No Comments