x

BPOM Dukung Percepatan Penelitian dan Produksi Vaksin Merah Putih

2 minutes reading
Friday, 16 Apr 2021 13:25 0 207 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Pandemi belum berakhir. Pemerintah masih terus berupaya untuk menangani pandemi ini. Salah satunya dengan memproduksi vaksin sendiri, yaitu vaksin Merah Putih.

Terkait hal itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menegaskan pihaknya terus mendukung percepatan proses penelitian hingga proses produksi.

Proses penelitian yang dilakukan Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman sudah sesuai dengan tools pengembangan vaksin yang disyaratkan BPOM. Ini disampaikan Penny saat meninjau perkembangan vaksin Merah Putih di PT Bio Farma(Persero), Bandung (16/4/2021).

Penelitian pengembangan vaksin itu, menurut Penny, harus memenuhi standar high-tech dan advance sehingga semua tahapan harus diikuti dengan hati-hati. Hal ini juga sesuai dengan amanat yang disampaikan Presiden Joko Widodo yang menyatakan, pengembangan vaksin harus mengikuti persyaratan dan tahapan untuk membuktikan bahwa proses pembuatan vaksin mengedepankan unsur kehati-hatian dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

“Kami sudah menerbitkan tools pengembangan vaksin di lembaga riset dan kami menyambut baik bahwa progres sudah berjalan dan tentu kita harus bersabar,” kata Penny.

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa BPOM juga memberikan segala upaya untuk pendampingan, relaksasi, juga break through, segala inovasi dalam setiap tahapannya.

Penny juga menekankan, BPOM menjaga aspek mutu, keamanan, dan khasiat menjadi aspekprioritas untuk memberi perlindungan pada masyarakat. Menurut Penny, Pemerintah mempunyai komitmen tinggi untuk bekerja sama dengan semua pihak, baik Lembaga penelitian, universitas, produsen vaksin seperti Bio Farma dan Lembaga terkait tanpa ada sekat-sekat.

“Kita all out membantu sehingga vaksin ini bisa secepatnya sesuai timeline yang ada atau akan dipercepat, kita lihat nanti progresnya untuk bisaterwujud setiap tahapannya,” tegas Penny.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Subandrio menyebut, penelitian yang dilakukan pihaknya telah memasuki tahap akhir dan sesuai dengan target yang ditentukan untuk pengembangan bibit vaksin selama 12 bulan.

Sumber : Liputan6.com

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x