x

Bukan Sesar Cimandiri, Pakar Unpad Duga Sesar Baru Jadi Penyebab Gempa Cianjur

3 minutes reading
Wednesday, 23 Nov 2022 04:33 0 239 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Gempa bumi bermagnitudo (M) 5,6 menghantam Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu. Berbagai pihak menyebut Sesar Cimandiri menjadi penyebab gempa tersebut.

Pakar Geologi Universitas Padjajaran (Unpad) berpendapat lain. Menurut Dosen Fakultas Teknik Geologi (FTG) Unpad Dr Ir Ismawan, M.T., penyebab gempa di Cianjur tidak dipicu oleh pergerakan Sesar Cimandiri.

Hal itu karena lokasi episenter atau pusat gempa berada jauh dari bentangan Sesar Cimandiri. “Yang jelas, saya yakin ini bukan bagian dari Sesar Cimandiri, meskipun arahnya sama,” tulis Ismawan dalam laman Unpad, dikutip Rabu (23/11/2022).

Ismawan menyebut bahwa kawasan Cugenang yang menjadi episenter gempa Cianjur berjarak sekitar 10 kilometer sebelah utara dari jalur patahan Cimandiri. Diketahui, jalur Sesar Cimandiri bermula dari Pelabuhan Ratu membentang ke arah timur dan berbelok ke utara di sekitar kawasan episenter gempa kemarin.

Dugaan itu juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya, bahwa lebar dari Sesar Cimandiri berkisar 8-10 meter. Kontur dari Sesar Cimandiri memiliki kemiringan ke arah selatan sehingga lokasi episenter gempa dipastikan berada di luar jalur sesar tersebut.

Dugaan Ada Sesar Baru

Berdasarkan analisis Ismawan, kemungkinan gempa Cianjur diakibatkan oleh pergerakan sesar baru yang belum banyak diketahui orang. Jika melihat lokasi episenter yang berada dekat dengan Gunung Gede, kemungkinan jejak-jejak sesar tersebut tertutupi oleh endapan gunung api.

“Ini dimungkinkan karena sesar lama biasanya ada jejak-jejak pelurusan yang menunjukkan bahwa di situ ada sesar. Di sana karena batuan vulkanik, jejak pelurusannya itu kelihatan tidak ada,” jelasnya.

Apabila dlihat dari focal mechanism gempa Cianjur, ada dua kemungkinan jalur sesar yang belum teridentifikasi tersebut. Pertama barat-timur, kedua utara-selatan. Namun, kemungkinan besar, jalur sesar tersebut mengarah ke barat-timur.

Kepala Laboratorium Geodinamik FTG Unpad itu menyanggah bahwa gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas gunung api.

“Justru sebaliknya, dikhawatirkan aktivitas sesar tersebut akan memicu aktivitas vulkanik atau tidak,” terangnya.

Dampak Parah Gempa Cianjur, Mengapa?

Menurut Ismawan, gempa Cianjur memiliki kekuatan yang cukup besar dan diperparah dengan lokasi episenter yang berada di daratan. Selain itu, juga kedalaman gempa yang cukup dangkal, yaitu 10 kilometer.

Hal tersebut menyebabkan banyak bangunan di atasnya menjadi rusak parah.

“Sesar-sesar yang di darat memang tidak akan menimbulkan tsunami, tetapi akibat primernya itu gedung-gedung banyak yang roboh. Kalau kedalamannya cukup dangkal, gempa kecil pun bisa merusak,” ujarnya.

Ismawan berharap peristiwa gempa Cianjur menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang hidup di kawasan patahan. Analisis mengenai dugaan penyebab gempa Cianjur menandakan bahwa mungkin ada banyak sesar baru yang belum teridentifikasi dan dapat memicu gempa besar.

“Kemarin kejadian satu daerah yang selama ini tidak disinggung ada patahan ternyata menghasilkan gempa bumi cukup besar. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran,” tandas Ismawan.

Editor: Rizki Audina/*

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x