BICARAINDONESIA-Medan : Disepanjang tahun 2021, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara (UIP Sumbagut) berhasil menorehkan berbagai prestasi dalam mewujudkan program kerja untuk menerangi seluruh pelosok Negeri, sekaligus untuk merealisasikan rencana interkoneksi kelistrikan sepanjang Pulau Sumatera serta untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan khususnya di Sub Sistem Sumatera Bagian Utara.
Dengan menyerap investasi sebesar Rp1.032.234.011.637, tercatat sedikitnya ada 11 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berhasil dioperasikan di tahun 2021. Rinciannya, 6 untuk proyek Gardu Induk (GI), 4 transmisi dan 1 pembangkit.
Seluruh proyek itu meliputi :
1. GI 150/20 kV Ulee Kareng 60 MVA
2. GI 150/20 kV Negeri Dolok 30 MVA
3. GI 150/20 kV Tanjungbalai 60 MVA
4. GI 150/20 kV Sibuhuan 60 MVA
5. GI 150/20 kV Perdagangan 60 MVA
6. GI 150/20 kV Binjai 60 MVA.
Sedangkan transmisi terdiri dari ;
1. TL 150 kV Ulee Kareng – Krueng Raya 35,06 kms
2. TL 150 kV Ulee Kareng – Banda Aceh 29,09 kms.
3. TL 150 kV Sibuhuan – Gunung Tua 120,02 kms, dan
4. TL 150 kV Tanjung Balai – Kisaran 28,34 kms.
Dalam usaha memperkuat sistem kelistrikan di Sub Sistem Sumbagut, UIP SBU turut berkontribusi dalam penyelesaian pembangunan pembangkit IPP PLTP Sorik Marapi #2 (FTP2) 54,37 MW. Pembangkit ini secara langsung meningkatkan bauran EBT di sistem kelistrikan sumatera sebesar 1,98 % dan 0,63 % untuk Indonesia
“Kapasitas seluruh proyek strategis Nasional yang sudah beroperasi itu, untuk Pembangkit dengan kapasitas 54,37 MW, Transmisi sepanjang 212,51 kms dan Gardu Induk dengan kapasitas 330 MVA,” urai General Manager PLN UIP Sumbagut, Octavianus Padudung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/12/2021).
Padudung juga mengapresiasi seluruh insan PLN dijajarannya dan stakeholders UIP Sumbagut, yang terus berbuat di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Ini juga menjadi bukti komitmen PLN untuk tetap berusaha dan berupaya melaksanakan pembangunan ketenagalistrikan demi pasokan listrik yang andal bagi pelanggan. Apalagi, infrastruktur kelistrikan merupakan salah satu modal utama dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Meskipun sejumlah proyek sempat terhambat pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada terhambatnya mobilisasi para pekerja dan terbatasnya material maupun peralatan kerja, namun PLN semaksimal mungkin berupaya menjalankan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan proyek ketenagalistrikan sesuai dengan Tata Nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam menyelesaikan segala tanggungjawabnya dan selaras dengan nawacita pemerintah,” ujarnya.
Hasilnya, berdasarkan penilaian capaian Tingkat Komponen Dalam Negri (TKDN) untuk 11 proyek diatas hingga akhir tahun 2021, untuk pembangkit sebesar 35,10%, Transmisi 84,36% dan Gardu Induk 66,41%.
Lebih jauh Octavianus Padudung juga menyebutkan bahwa seluruh proyek yang telah energize ini memiliki empat tujuan utama yang sejalan dengan tujuan PLN secara korporat, yaitu meningkatkan suplai listrik ke masyarakat, peningkatan keandalan sistem kelistrikan, menjadi pendorong penggerak roda perekonomian masyarakat, pembangunan dan industri, serta penurunan biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik.
“Di mana tujuan-tujuan tersebut guna merealisasikan cita-cita menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi.” jelasnya.
Lanjut Padudung, bahwa pengoperasian proyek-proyek strategis ini sangat berdampak besar pada sentra ekonomi dan bisnis yang sangat berperan membantu masyarakat luas.
“Apa yang kami realisasikan, semoga tak hanya membantu masyarakat di pelosok Sumatera Utara dan Aceh dalam menikmati sistem elektrifikasi secara andal, tapi juga menjadi wujud upaya kita untuk terus melistriki hingga ke pelosok Negeri,” pungkasnya.
Penulis/Editor : Yudis
No Comments